Agensi BLACKPINK dan (G)I-DLE Ikut Kecam Kasus Deepfake di Korsel

Trending 1 month ago

CNN Indonesia

Rabu, 04 Sep 2024 12:30 WIB

Agensi BLACKPINK dan (G)I-DLE ikut buka bunyi soal kasus kejahatan pornografi dengan deepfake nan turut meneror idol Kpop. Agensi BLACKPINK dan (G)I-DLE ikut buka bunyi soal kasus kejahatan pornografi dengan deepfake nan turut meneror idol Kpop. (dok. YG Entertainment)

Jakarta, CNN Indonesia --

Agensi BLACKPINK dan (G)I-DLE ikut buka bunyi soal kasus kejahatan pornografi dengan teknologi deepfake yang marak di Korea Selatan nan turut meneror idol Kpop.

YG Entertainment, agensi nan menaungi BLACKPINK hingga BabyMonster, menyatakan bakal mengambil langkah norma terhadap video deepfake dengan wajah idol mereka. Mereka juga memastikan tindakan norma itu bakal dilakukan secara tegas dan berkelanjutan.

"Kami bakal mengambil tindakan terus menerus dan tegas terhadap semua pelanggaran norma nan terjadi terhadap kewenangan artis kami," ujar YG Entertainment, seperti diberitakan Korea JoongAng Daily pada Selasa (3/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agensi (G)I-DLE, Cube Entertainment, kemudian merilis pernyataan serupa. Cube menjelaskan saat ini pihaknya tengah mengumpulkan info mengenai penggunaan wajah member girl group tersebut di video deepfake.

Cube Entertainment juga berjanji bakal mengambil langkah norma tegas. Sebab, video deepfake itu disebut merusak reputasi hingga berakibat pada mental para idol.

"Video deepfake jahat nan menyebar secara online sangat merusak reputasi artis kami dan berakibat kepada mental nan parah," ujar Cube Entertainment.

"Kami mengumpulkan semua info mengenai serta bakal mengambil tindakan norma nan tegas tanpa keringanan," lanjutnya.

[Gambas:Video CNN]

Pernyataan itu mengikuti jejak sejumlah agensi nan telah terlebih dulu menyatakan siap untuk memerangi kasus pornogafi dengan deepfake. Sikap beragam agensi itu disuarakan setelah idol mereka ikut menjadi korban.

Beberapa agensi nan telah menyatakan sikap, ialah JYP Entertainment selaku agensi TWICE, ITZY, hingga NMIXX; ADOR selaku agensi NewJeans; hingga Woollim Entertainment nan merupakan agensi Kwon Eun-bi.

Kejahatan seksual menggunakan teknologi deepfake menjadi perbincangan di Korea Selatan. Korban kasus ini mulai dari kalangan remaja hingga tentara.

Kasus ini mencuat ke publik usai sejumlah chat room alias ruang obrolan di Telegram diduga membikin dan mendistribusikan materi pornografi deepfake.

Nama chat rooms terbagi berasas lebih dari 100 nama universitas nan berada di Korsel. Salah satu ruang obrolan apalagi mempunyai lebih dari 133 ribu anggota.

Media lokal memberitakan banyak korban deepfake pronografi ini orang-orang di bawah umur, seperti pelajar SMP dan SMA. Mereka juga mencatat korban berasal dari kalangan pembimbing apalagi personil militer.

(frl/pra)