Alasan Eks Ketua KPU Surabaya Pimpin Tim Petahana Lawan Kotak Kosong

Trending 3 weeks ago

Surabaya, CNN Indonesia --

Bakal Calon Wali Kota petahana Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan alasannya menunjuk mantan Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi menjadi ketua tim pemenangan di Pilwalkot Surabaya pada Pilkada serentak 2024.

Pada gelaran pilkada itu, Eri bersama bacawalkot petahana Armuji menjadi bapaslon tunggal, sehingga bakal melawan kotak kosong di Pilwalkot Surabaya.

Bakal calon petahana itu mengaku dirinya dan bacawalkot petahana Armuji  menganggap Nur Syamsi adalah tokoh nan bisa diterima dan kenal dengan semua partai politik (parpol), terutama di Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nur Syamsi adalah orang nan bisa diterima oleh semua partai politik. Semua partai politik kenal dengan beliau," kata Eri, Rabu (11/9).

Kader PDIP itu mengatakan Nur Syamsi ditunjuk lantaran mempunyai pengalaman menyelenggarakan pemilu hingga pilkada. Apalagi, sambungnya, Nur Syamsi juga adalah Ketua KPU Surabaya pada periode lalu.

"Kedua, beliau punya pengalaman dalam perihal Pilkada, dalam perihal apa. Sehingga kita tidak mau dalam perihal pilkada ini ada nan keliru, ada nan salah," ucapnya.

Dalam tim pemenangan, Nur Syamsi, bakal bekerja menyampaikan visi-misi Eri-Armuji ke masyarakat. Kemudian, Nur Syamsi bakal mengorkestrasi mobilitas koalisi besar nan terdiri atas 18 parpol pengusung untuk meraih hasil maksimal di pilkada tersebut.

"Tugas ini memberikan, menyampaikan visi misi dari wali kota dam wakil wali kota untuk disampaikan ke msyarakat. nan kedua gimana menyatukan, menggerakkan parpol nan ada kan ada 18. Agar kerjanya juga berkesinambungan dan bersinergi tidak jalan sendiri-sendiri," ucap Eri.

Eri-Armuji didukung koalisi raksasa nan terdiri atas 18 partai politik untuk maju di Pilkada Surabaya. Partai dengan bangku parlemen yakni, PDI Perjuangan, PAN, PKS, PKB, PPP, Demokrat, Gerindra, Golkar, Nasdem, dan PSI.

Sedangkan partai lain nan tidak mempunyai bangku di parlemen adalah, Hanura, PBB, PKN, Partai Garuda, Gelora, Partai Ummat, Perindo, serta Partai Buruh.

(frd/kid)

[Gambas:Video CNN]