Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia akan memulai perjalanan mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia 2026. Arab Saudi jadi ujian berat pertama bagi Skuad Garuda.
Perjuangan besar bakal diawali Timnas Indonesia pada fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan melawan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Kamis (5/9) malam.
Ini sama sekali bukan laga nan mudah. Selain lantaran laga tandang, Indonesia juga dianggap sebagai tim terlemah di Grup C nan diisi Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Indonesia tak bisa menghindar. Malahan, Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan kudu menguatkan mental berhadapan dengan para raksasa sepak bola Benua Asia ini.
Sejarah mencatat, belum ada wakil ASEAN nan bisa lolos dari fase ketiga. Thailand dan Vietnam nan pernah di fase seperti Indonesia saat ini, akhirnya jadi bulan-bulanan.
Apakah tim Merah Putih bakal mengalami perihal serupa? Sekilas, jika merujuk ranking FIFA, Indonesia bakal dibuat menderita. Tak hanya saat tandang, tetapi juga ketiga di kandang.
Belum lagi ada fakta, Timnas Indonesia kesulitan di laga perdana almanak FIFA Matchday. Tiga pertandingan di fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah bukti nyata.
Ketika itu Indonesia dibantai Irak di laga perdana, kemudian kesulitan saat menjamu Vietnam sebelum menyala saat tandang, dan takluk dari Irak dalam laga kandang di GBK.
Shin Tae Yong mengatakan, pemain Indonesia butuh waktu menyatukan chemistry permainan. Karena itu laga pertama di almanak internasional lebih susah dibanding laga kedua.
Hal sama dialami pemain sebelum melawan Arab Saudi. Saat ini kebanyakan kejuaraan sepak bola sudah berlangsung, tetapi banyak pemain belum dalam kondisi terbaik.
Marselino Ferdinan misalnya, baru berasosiasi dengan Oxford United di Inggris dan belum debut. Bahkan Thom Haye belum mendapat klub, meski isunya sudah dikontrak klub Belanda.
Waktu persiapan nan singkat jadi tantangan bagi Timnas Indonesia jelang duel musuh Arab Saudi. (dok. PSSI)
Inilah hambatan utama nan dihadapi Shin. Para pemain belum dalam kondisi terbaik menjelang laga. Waktu berkumpul juga relatif singkat, hanya sekitar tiga hari saja.
Seluruh pemain Indonesia, baru berkumpul pada 2 September. Shin hanya punya waktu tiga hari untuk meracik strategi dan membikin kompak permainan tim.
Sudah begitu, waktu latihan kurang maksimal lantaran cuaca. Saat ini sedang sering turun hujan di Arab Saudi, nan membikin sesi latihan skuad Garuda agak terganggu.
Publik akhirnya bertanya-tanya, bisakah Indonesia tak kalah dengan skor besar? Alih-alih berambisi menang, bisa seri dari Arab saja sudah dianggap sebagai pencapaian mentereng.
Namun, bukan Shin Tae Yong namanya jika tak bisa menebar optimisme. Indonesia memang sama sekali tak diunggulkan, tetapi situasi ini malah bisa membikin pemain terlecut.
Baca lanjutan buletin ini di laman berikut >>>