Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo sebagai Badan Layanan Umum menyatakan bakal terus mengawal keberlanjutan percepatan pembangunan prasarana digital.
Hingga jelang akhir 2024, jasa digital BAKTI Kominfo telah tersebar di 25 ribu titik di 22 kabupaten pada wilayah 3T, diikuti penambahan kapabilitas untuk meningkatkan jasa berbobot nan bakal dilakukan pada 2025.
Direktur Utama BLU BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar menilai bahwa Presiden Joko Widodo dalam 10 tahun pemerintahan telah sukses meletakkan pondasi digitalisasi prasarana telekomunikasi nan tepat melalui Nawacita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu Nawacita-nya adalah membangun dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, dan ini merupakan satu terobosan serta keberpihakan nan tegas," kata Fadhilah dalam kanal YouTube Forum Merdeka Barat 9 "Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur", Senin (2/9).
BAKTI Kominfo mencatat, dalam 10 tahun peningkatan penetrasi internet pita lebar mencapai 79,5 persen dari sekitar 221 juta jiwa masyarakat Indonesia dari sebelumnya pada 2014 nan sebesar 34,9 persen dari jumlah populasi.
Berpedoman pada Nawacita, Kemenkominfo mendorong percepatan pembangunan prasarana digital. Pada wilayah komersial, kebanyakan dilakukan penyedia jasa telekomunikasi, sedangkan BLU BAKTI Kominfo menggarap wilayah non komersial alias wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
Pada 2015, tercatat tetap ada sekitar 122 kabupaten tertinggal dari 514 kabupaten/kota. Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, nomor itu menyisakan 62 kabupaten nan tertinggal.
Menurut Fadhilah, salah satu kebijakan krusial nan dicetuskan adalah Universal Service Obligation untuk mempercepat penyelesaian konektivitas dan prasarana digital nan berakibat pada kesejahteraan masyarakat.
"Ini pertama kali ada suatu kebijakan dimana seluruh operator jasa telekomunikasi nan memberikan kontribusi 1,25 persen ditambahkan melalui APBN untuk pembangunan prasarana kita, dan itu dikhususkan untuk wilayah-wilayah nan memang kita sebut dengan tertinggal, terpencil, terdepan, terluar alias perbatasan," katanya.
Dalam proyek besar ini, BAKTI Kominfo berkedudukan membangun prasarana digital dan menumbuhkan produktivitas masyarakat, antara lain dengan melibatkan kebanyakan penduduk dalam rantai pasok ekonomi nan dihadirkan pembangunan prasarana digital.
"Sehingga tujuan dari pembangunan prasarana itu untuk produktivitas untuk pembuatan nilai tambah dan perbaikan ekonomi betul-betul dapat kita realisasikan," lanjut Fadhilah.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]