Jakarta, CNN Indonesia --
Madu adalah salah satu makanan nan dianggap sehat lantaran rasa manis alaminya. Madu juga mengandung beragam nutrisi nan bagus untuk kesehatan.
Tidak jarang orang menggunakan madu sebagai pemanis pengganti gula lantaran dianggap jauh lebih sehat.
Madu berasal dari lebah madu. Mereka mengumpulkan serbuk sari dan nektar dari tanaman berbunga, kemudian diproses menjadi cairan kuning keemasan dan kental nan disebut madu.
Madu mempunyai rasa manis nan disukai banyak orang. Lantas, berapa banyak kandungan gula dalam madu?
Melansir Food Insight, madu merupakan gula nan terbentuk secara alami dan juga dianggap sebagai gula tambahan. Meskipun murni dan dibuat secara alami dan tak ada gula nan ditambahkan selama proses produksinya tapi mengonsumsi madu tetap saja sama dengan menambahkan gula dalam makanan Anda.
Melansir beragam sumber, madu mentah terdiri dari sekitar 40 persen fruktosa dan 30 persen glukosa. Rasio pasti fruktosa terhadap glukosa bervariasi pada setiap jenis madu.
Perlu diingat, meskipun rasanya sangat manis, madu juga terdiri dari unsur lain. Mulai dari air, serbuk sari, mineral, vitamin, masam amino, dan beragam komponen lainnya.
Karena gula nan terdapat dalam madu itu alami, maka indeks glikemik pada madu juga rendah nan berfaedah peningkatan kadar gula dalam darah juga lambat dan lebih sehat.
Namun, ini hanya bertindak untuk madu alami bukan nan telah diproses dan bisa saja diberi tambahan gula. Kebanyakan, madu nan dijual dalam bungkusan telah diberi tambahan gula sekitar 17 gram per sendok makan.
Makanya, Anda tetap kudu berhati-hati lantaran antara madu alami dengan madu nan sudah dikemas kandungan gula dalam madu tetap berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(tst/wiw)
[Gambas:Video CNN]