BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Barat Surabaya

Trending 2 weeks ago

CNN Indonesia

Selasa, 03 Sep 2024 04:16 WIB

BMKG mengeluarkan peringatan waspada banjir rob di area pesisir Jawa Timur hingga 5 September 2024. Ilustrasi. BMKG Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur mengeluarkan peringatan waspada banjir rob di area pesisir Jatim hingga 5 September 2024. (CNN Indonesia/Damar)

Surabaya, CNN Indonesia --

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, mengeluarkan peringatan waspada banjir rob di area pesisir Jatim hingga 5 September 2024.

Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto mengatakan banjir rob ini terjadi akibat fase bulan baru alias new moon.

"Fase bulan baru mempengaruhi kondisi pasang surut nan berpotensi menyebabkan pasang maksimum dan surut minimum," kata Ady saat dikonfirmasi, Senin (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa wilayah nan berpotensi terdampak banjir rob ialah Surabaya barat, termasuk Gresik, Lamongan, hingga Tuban dengan ketinggian pasang maksimum mencapai 120 sampai dengan 150 cm.

"Dengan ketinggian pasang dapat mencapai 120 sampai dengan 150 cm dari rata-rata ketinggian muka air laut. Kemungkinan terjadi pada pukul 23.00-24.00 WIB," ujarnya.

Ady mengatakan, banjir rob merupakan banjir nan disebabkan oleh kenaikan muka air laut akibat pasang maksimum hingga air nan pasang tersebut menggenangi daratan.

"Banjir rob ini dikenal pula sebagai genangan. Namun genangan banjir rob mempunyai sifat korosif sehingga bisa memicu benda-benda nan terbuat dari metal mudah korosi alias karatan," kata Ady.

BMKG menyebut, masyarakat perlu berhati-hati, karena banjir ini bisa mengganggu aktivitas dan transportasi di sekitar pelabuhan, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

"Masyarakat kami imbau untuk menghindari wilayah yg tergenang banjir rob, lantaran air banjir rob berkarakter korosif karena mengandung garam, bagi pemilik tambak untuk meninggikan tanggulnya lantaran bisa juga menyebabkan air di tambak meluap, dan selalu mengupdate info dari BMKG," pungkasnya.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]