Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Energi Nasional (DEN) membocorkan jenis kendaraan nan tetap boleh membeli pertalite dan BBM subsidi lainnya.
Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto menegaskan sebenarnya dia tak boleh membocorkan info itu. Akan tetapi, dia 'terpancing' pertanyaan Direktur Utama Damri Setia N Milatia Moemin soal kepastian pasokan solar.
"Bocoran sedikit, meskipun sebenarnya saya gak boleh ngomong. Nanti peraturan presiden (perpres) nan baru gak usah cemas pikulan umum, pikulan barang, dan pikulan orang itu tetap boleh (beli BBM subsidi)," ungkapnya dalam detikcom Leaders Forum di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
"Nanti nan membagi per wilayah dan per SPBU (itu) BPH Migas. Jadi jika wilayah itu kurang, sampaikan ke BPH Migas. Bisa dialokasikan ke wilayah lain nan butuh itu (BBM subsidi)," sambung Djoko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) terus mendata kendaraan nan berkuasa menenggak BBM subsidi. Terlebih, perusahaan pelat merah itu diklaim juga memakai information and technology (IT) untuk memverifikasi pengguna.
Nantinya, mereka nan boleh membeli pertalite dan biosolar bakal mendapat kode khusus. Djoko menyebut QR Code itu bakal digunakan untuk setiap pembelian BBM subsidi di SPBU Pertamina.
"Sekarang ini dimonitor di Pertamina itu jam 2 pagi ada truk ngisi (solar) 700 liter, padahal kapabilitas tangkinya hanya 200 liter. Ini tetap belum berani ditindak lantaran kadang-kadang mereka dapat bekingan dari baju cokelat, baju hijau, baju putih. Mudah-mudahan pemerintah segera berani memutuskan siapa nan berhak," bongkar Djoko.
Selepas acara, laki-laki nan berkawan disapa Djoksis itu menyebut tetap ada beberapa opsi corak patokan pembatasan BBM. Bisa berbentuk perpres, tapi tak menutup kemungkin diatur dalam peraturan menteri (permen) ESDM.
Sayang, bocoran DEN tak spesifik menjelaskan berapa cubicle centimeter (CC) kendaraan nan bakal dilarang membeli pertalite cs. Djoko hanya menegaskan BBM subsidi tetap bakal dijual untuk kendaraan umum.
"Yang bakal berubah kemungkinan kendaraan pribadi, hanya belum ada keputusannya sekarang itu ... mobil pribadi juga kan tetap dalam obrolan (berapa CC nan dilarang beli BBM subsidi)," tutur Djoko.
"Saya gak tahu (kepastian pembatasan BBM apakah jadi alias batal), tergantung. Karena kan ketika peraturan terbit, ada izin nan mengatakan kudu disosialisasikan terlebih dahulu. Jadi, gak bisa langsung berlaku," imbuhnya.
Djoksis hanya menegaskan motor, termasuk ojek online (ojol), juga tak terganggu pembatasan ini. Para driver ojol tetap bisa membeli BBM subsidi menggunakan QR Code dari Pertamina.
[Gambas:Video CNN]
(skt/agt)