Debat Calon Wali Kota di Brasil Berujung Rusuh Sampai Lempar Kursi

Trending 3 weeks ago

CNN Indonesia

Selasa, 17 Sep 2024 14:49 WIB

Gelaran debat Wali Kota São Paulo, Brasil, berubah menjadi rusuh ketika salah satu kandidat menyerang rivalnya dengan kursi. Gelaran debat Wali Kota São Paulo, Brasil, berubah menjadi rusuh ketika salah satu kandidat menyerang rivalnya dengan kursi. (Foto: TheAngryTeddy/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gelaran debat Wali Kota São Paulo, Brasil, berubah menjadi rusuh ketika salah satu kandidat menyerang rivalnya dengan kursi.

Melalui siaran langsung di stasiun televisi TV Cultura, dua dari enam calon wali kota, José Luiz Datena dan Pablo Marçal, beradu argumen dengan alot. Tak lama. Datena mengayunkan bangku ke arah Marcal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marcal pun mengalami luka cedera hingga kudu dilarikan ke rumah sakit imbas kejadian di televisi nasional itu.

Empat kandidat wali kota lainnya, ialah Guilherme Boulos, Marina Helena, Ricardo Nunes, dan Tabata Amaral, melanjutkan debat setelah kejadian tersebut. 

TV Cultura juga menyatakan menyesali kejadian tersebut dan tetap melanjutkan obrolan sesuai patokan setelah para kandidat lainnya setuju.

Datena kemudian mengatakan kepada TV Cultura bahwa dia menyerang Marçal karena rivalnya itu mengangkat kembali tuduhan pelecehan seksual nan sudah dibatalkan beberapa tahun lalu.

"Dia membawa kasus nan sudah ditutup, nan apalagi tidak diselidiki oleh polisi lantaran tidak ada bukti. Sesuatu nan terjadi 11 tahun lampau nan menyebabkan situasi sangat serius dalam family saya," kata Datena seperti dikutip CNN.

Imbas tindakannya, Datena dikeluarkan dari debat tersebut. Namun, dalam pernyataan terbarunya kepada media pada Senin (16/9), Datena bersikeras membenarkan dan tidak menyesali tindakannya.

Sementara itu, Marçal dirawat di Rumah Sakit Sírio Libanês sebelum akhirnya dirujuk pulang. Timnya menyatakan bahwa dia dirawat lantaran kemungkinan patah tulang di wilayah dada dan mengalami kesulitan bernapas.

Rumah sakit mengatakan bahwa dia mengalami trauma pada dada dan pergelangan tangannya, namun tanpa komplikasi besar.

Marçal membandingkan serangan bangku nan terjadi padanya itu dengan upaya pembunuhan pada Juli lampau terhadap mantan Presiden AS Donald Trump dan penusukan terhadap mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro saat pemilu 2018.

Ia mengunggah gambar ketiga serangan tersebut di IG dengan keterangan: "Mengapa semua kebencian ini?"

Tim Marçal berjanji bakal mengambil langkah hukum.

"Pablo Marçal diserang secara pengecut oleh José Luiz Datena, nan memukulnya di tulang rusuk dengan bangku besi," kata tim Marçal.

(rds)

[Gambas:Video CNN]