Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan, untuk menyelesaikan masalah perubahan suasana dibutuhkan pendekatan nan kolaboratif dan berperikemanusiaan, kerjasama antara negara maju dan berkembang.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri pembukaan Indonesia International Sustainability Forum 2024 (IISF) di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
Kolaborasi menjadi perihal utama dalam mewujudkan keberlanjutan guna menekan perubahan suasana dan menjalankan transisi energi. Kolaborasi bukan sebuah pilihan melainkan sebuah tanggungjawab nan kudu dijalankan oleh sebuah negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus mengedepankan kemanusiaan agar prosesnya tidak mengorbankan kepentingan masyarakat mini lantaran ekonomi hijau bukan hanya tentang perlindungan lingkungan tapi juga tentang kesejahteraan nan berkepanjangan kepada rakyat," kata Jokowi..
Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada paparannya menyampaikan, strategi transisi daya dijalankan Pertamina untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan sasaran net zero emission (NZE) Pemerintah Indonesia.
"Energi transisi Pertamina bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menguatkan peningkatan keahlian Indonesia dalam menghadapi daya trilema," ujar Nicke saat menjadi salah satu Speaker pada obrolan panel Advancing Energy Transition in Emerging Economies di arena IISF.
Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, lanjut Nicke, transisi daya Pertamina bisa mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita serta memperkuat capital index.
Nicke menambahkan, Pertamina telah mengalokasikan sekitar 15% dari total Capex untuk mendukung transisi daya dan pengembangan portofolio upaya rendah karbon. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan daya dunia.
"Pertamina terus komitmen mendukung sasaran pemerintah Indonesia dalam NZE pada tahun 2060, alias lebih cepat," kata Nicke.
Pertamina, imbuh Nicke, tetap menjaga ketahanan daya nasional sebagai prioritas utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bahkan, Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan dobel (dual growth strategy), ialah mempertahankan dan meningkatkan upaya eksisting untuk menjamin ketahanan daya nasional dan pada saat nan sama mengembangkan upaya rendah karbon.
Selain itu, Pertamina terus mengembangkan prasarana gas sebagai sumber daya jagoan dalam mendukung transisi energi. Pertamina juga terus mengembangkan panas bumi nan bisa menjadi opsi terbaik daya ramah lingkungan di Indonesia.
"Pertamina telah mengembangkan biofuel penerapan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS), hingga solusi berbasis NBS (Nature-Based Solutions) nan yang terbukti bisa menurunkan emisi," imbuh Nicke.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bagian transisi energi, berkomitmen dalam mendukung sasaran Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program nan berakibat langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini upaya dan operasi Pertamina.
(inh)