Disikat Malaysia, Pelatih Filipina Pasrah pada Putusan Wasit Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih Filipina Norman Fegidero menilai anak asuhnya bisa saja menang atas Malaysia dalam laga Pestabola Merdeka 2024 seandainya mendapat penalti pada babak pertama dan kedua.

Filipina kalah 1-2 dari Malaysia setelah sempat memimpin lebih dulu berkah gol Jefferson Tabinas pada menit ke-27. Skuad The Azkals kandas mempertahankan keunggulan. Syamer Kutty Abba dan Safawi Rasid membikin Malaysia tampil sebagai pemenang dan berkuasa melaju ke final arena tahunan nan digelar untuk memperingati Hari Merdeka alias Hari Kebangsaan pada 31 Agustus.

Fegidero mengapresiasi penampilan anak asuhnya nan sempat menciptakan kesempatan emas ketika laga belum genap melangkah satu menit melalui Dylan De Muynck dan kemudian lebih dulu menjaringkan si kulit bulat ke gawang tuan rumah.

Selain itu mantan gelandang timnas Filipina itu juga memandang semestinya wasit Yudi Nurcahya asal Indonesia menghukum Malaysia dengan tendangan penalti.

"Rencana kami mencetak gol lebih dulu dan kami mendapat kesempatan terbaik pada menit pertama. Kami juga mendapat kesempatan setelah itu dan kami juga lihat sepatutnya penalti pada babak pertama dan kedua," kata Fegidero.

"Namun keputusan pengadil adalah final. Sekiranya ada penalti kami mungkin bisa menang 3-2," ucapnya menambahkan dilansir dari Berita Harian.

Pertandingan Malaysia vs Filipina di arena Pestabola Merdeka 2024 dipimpin wasit Yudi nan dibantu tiga asisten lain juga dari Indonesia ialah Beni Andriko (asisten wasit 1), Bangbang Syamsudar (asisten wasit 2), dan Thoriq Alkatiri (fourth official).

Sementara Fegidero juga memuji penampilan anak asuhnya meski kalah sehingga tak bisa mengulang prestasi nan pernah dia catatkan pada SEA Games 1991 ketika membawa Filipina mengalahkan Malaysia 1-0.

Hasil pada SEA Games 1991 nan berasal dari gol tunggal Fegidero itu merupakan kemenangan terakhir nan diraih Filipina atas Malaysia.

[Gambas:Video CNN]

(nva/nva)