Jakarta, CNN Indonesia --
Gerhana Bulan parsial alias sebagian bakal terjadi pada 17 hingga 18 September. Fenomena langit ini bakal mejeng di seluruh Eropa, Amerika, Asia Barat, hingga Antartika.
Gerhana Bulan sendiri terjadi ketika Bumi berada pada garis lurus di antara Matahari dan Bulan. Bumi berada di antara kedua objek langit tersebut ketika Bulan berada di fase bulan purnama.
Gerhana Bulan terbagi menjadi tiga tipe, ialah Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Sebagian alias Parsial, dan Gerhana Bulan Penumbra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Space, Gerhana Bulan Total terjadi ketika gambaran Bumi menutup permukaan Bulan sepenuhnya. Sementara Gerhana Bulan Parsial terjadi ketika hanya sebagian permukaan Bulan nan berada di bawah gambaran Bumi.
Sedangkan Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika permukaan Bulan tertutup bagian luar gambaran Bumi nan samar-samar nan dikenal sebagai penumbra. Jenis eklips ini tidak sedramatis dua jenis eklips lainnya dan mungkin susah untuk dibedakan dari penampakan Bulan biasanya.
Gerhana Bulan nan bakal menghiasi langit dalam waktu dekat adalah Gerhana Bulan Sebagian. Berikut beberapa kebenaran nan diketahui mengenai eklips ini:
Lokasi penampakan
Bulan purnama hanya muncul di malam hari, dan Gerhana Bulan Total dapat dilihat dari semua bagian Bumi nan mengalami malam hari saat eklips berlangsung.
Namun, sebagian orang bakal memandang eklips tersebut dengan lebih jelas daripada nan lain, tergantung lokasinya. Sebagai contoh, beberapa orang bisa melihatnya saat bulan terbit alias terbenam, ketika bulan rendah di langit.
Untuk Gerhana Bulan Sebagian kali ini, masyarakat nan dapat melihatnya adalah mereka nan berada di Amerika, sebagian Antartika, Samudra Hindia bagian barat, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Samudra Atlantik, dan Polinesia bagian timur. Indonesia tidak menjadi salah wilayah nan bisa menikmati kejadian langit ini.
Tidak diperlukan peralatan unik seperti teleskop untuk menikmati kejadian ini. Namun, teropong alias teleskop mini dapat meningkatkan pengalaman memandang Bulan dengan memberi perincian permukaan satelit alami tersebut.
Durasi
Melansir Earthsky, secara total eklips ini bakal berjalan selama 246 menit. Bulan bakal berada dalam gambaran gelap Bumi sendiri selama 64 menit.
Gerhana bakal dimulai pada 17 September pukul 20.41 EDT (18 September, 07.41 WIB), titik maksimum eklips bakal terjadi pada pukul 22:44 EDT, dan Gerhana Bulan Parsial bakal berhujung pada pukul 00:47 EDT.
Background bintang
Gerhana Bulan Sebagian ini bakal terjadi ketika Bulan berada pada konstelasi bintang pisces.
Pengamat nan berada di bagian Bumi Utara dapat memandang Bulan dengan posisi rendah di langit dan meluncur melalui konstelasi tersebut.
Gerhana berikutnya
Gerhana Bulan berikutnya bakal terjadi pada Maret 2025. Gerhana Bulan Total nan terjadi pada 13 hingga 14 Maret tersebut bakal dapat diamati oleh mereka nan berada di Pasifik, Amerika, Eropa Barat, dan Afrika Barat.
(lom/dmi)
[Gambas:Video CNN]