FGD Baso Asik oleh Komunitas Republik Aer di Tasikmalaya_ Upaya Bersama dalam Pengelolaan Sampah di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024
WARTASUKAPURA.COM – Hari Lingkungan Hidup Sedunia, momentum internasional terbesar untuk penjangkauan lingkungan hidup, kembali dirayakan dengan semangat tinggi oleh jutaan orang di seluruh dunia, termasuk di Kota Tasikmalaya.
Tahun 2024 ini, Komunitas Republik Aer menginisiasi sebuah Focus Group Discussion (FGD) berjudul ‘Baso Asik’ nan bakal membahas manajemen pengelolaan sampah dengan melibatkan para Ketua RT/RW.
Sandi Yanwarsyah, S.Sos, inisiator aktivitas ini, menyatakan bahwa pendapat FGD Baso Asik muncul dari kepedulian terhadap masalah sampah nan semakin hari semakin meningkat di Kota Tasikmalaya.
“Ya, pendapat ini muncul berangkat dari kepedulian dan keprihatinan atas masalah sampah di Tasikmalaya nan tak kunjung selesai. Bahkan beberapa waktu nan lampau masyarakat di TPA Ciangir sempat melakukan tindakan atas volume sampah nan mengganggu lingkungan,” ungkap Sandi.
Sandi menambahkan bahwa persoalan sampah kudu menjadi tanggung jawab bersama.
Menurutnya, tidak hanya pemerintah melalui dinas lingkungan hidup nan bertanggung jawab, tetapi masyarakat juga kudu mempunyai peran aktif dalam penanganan sampah, terutama pengurus lingkungan RT/RW.
“Justru nan mempunyai peran krusial dalam pengelolaan sampah adalah masyarakat. Makanya kita bakal kumpulkan pengurus RT/RW untuk berdiskusi,” terangnya.
Untuk memaksimalkan FGD nan bakal digelar pada Minggu (9/6/2024), Sandi menyebut bakal menghadirkan narasumber dari pegiat lingkungan, Wakil Rektor Universitas Perjuangan, serta unsur pemerintah nan bakal diwakili Camat dan Kepala Puskesmas Kahuripan.
Moderator dalam aktivitas ini adalah Yosef Chevy Muharam, S.E., M.M. dari IAG Gempala Tasikmalaya.
Menanggapi inisiatif ini, Camat Tawang, Deni Kurniawan, nan didampingi oleh Kasi Kesra, Asep Sakti, menyatakan dukungannya terhadap pendapat nan digagas oleh Komunitas Republik Aer.
“Saya sangat sepakat sekali, program ini beriringan dengan program kerja kecamatan,” ujarnya.
Deni menambahkan bahwa hingga saat ini, Kecamatan Tawang merupakan salah satu wilayah nan memproduksi sampah cukup tinggi, sehingga diperlukan penanganan nan dimulai dari masyarakat paling bawah.
“Penanganan sampah memang kudu dimulai dari masyarakat, dan kami sangat mendukung upaya organisasi untuk melibatkan pengurus RT/RW dalam obrolan ini,” tambahnya.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, menurut Deni, nan diperingati setiap tanggal 5 Juni, kudu menjadi platform dunia terbesar untuk penjangkauan lingkungan hidup sejak diresmikan oleh PBB pada tahun 1974.
Setiap tahun, peringatan ini bermaksud untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan dunia terhadap perlindungan lingkungan.
Pihaknya berambisi Kota Tasikmalaya, sebagai salah satu kota nan menggunakan momentum Hari Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Komunitas Republik Aer, dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membikin komitmen dalam menghadapi tantangan lingkungan lokal.
“Dengan adanya inisiatif seperti FGD Baso Asik, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan terlibat aktif dalam pengelolaan sampah, sehingga masalah lingkungan di kota ini dapat ditangani dengan lebih baik,” pungkas Deni nan diamini oleh Asep Sakti.
Gelaran FGD Baso Asik oleh Komunitas Republik Aer di Tasikmalaya merupakan langkah positif dalam menangani masalah sampah nan semakin kompleks.
Keterlibatan masyarakat, terutama pengurus RT/RW, diharapkan dapat memberikan solusi nyata dalam pengelolaan sampah.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, khususnya di Kota Tasikmalaya, diharapkan menjadi momentum nan tepat untuk memperkuat komitmen berbareng dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Penulis : Muhammad Rizqy Nurtsani