George R. R. Martin Kritik Keras House of the Dragon 2 Lewat Blog

Trending 3 days ago

Jakarta, CNN Indonesia --

Penulis George R. R. Martin menumpahkan perasaannya terhadap serial House of the Dragon musim kedua lewat blog pribadinya. Namun, setelah diterbitkan selama beberapa jam, blog terbarunya itu sekarang sudah dihapus.

Martin secara keseluruhan mengkritik salah satu bagian House of the Dragon musim kedua, ialah bagian pertama nan berjudul "A Son for a Son". Episode itu mempunyai satu kesalahan besar, ialah menghilangkan karakter Maelor Targaryen, anak ketiga dari Aegon dan Helaena.

Hilangnya karakter Maelor dari House of the Dragon, menurut Martin, memengaruhi segmen duo Blood dan Cheese, serta kematian Jaeharys, putra bungsu pasangan tersebut.

"Hanya ada satu aspek dari bagian tersebut nan menuai kritik signifikan: penanganan Blood dan Cheese, dan kematian Pangeran Jaehaerys," tulis George R. R. Martin dalam blog yang diterbitkan pada Rabu (4/9).

Martin memandang perdebatan antara fans nan membaca kitab Fire & Blood miliknya dan penonton nan hanya menyaksikan serial House of the Dragon saja.

Para pembaca buku, kata Martin, merasa segmen itu "mengecewakan, menurunkan apa nan mereka ekspektasikan". Sementara, para penonton serial "tidak punya masalah dengan itu."

House of the Dragon season 2Blood dan Cheese dalam serial House of the Dragon season 2 bagian 1. (HBO)

"Sebagian besar dari mereka menganggap segmen tersebut betul-betul mengejutkan, tragis, mengerikan, menakutkan, dan lain-lain. Beberapa melaporkan sampai menitikkan air mata," kata Martin soal penonton serial.

"Saya setuju dengan kedua sisi," tegas Martin.

Meski demikian, Martin menilai segmen Blood dan Cheese itu kurang sadis seperti nan tergambarkan dalam bukunya. Beberapa di antaranya, gimana karakter Blood dan Cheese menjadi tidak begitu menyeramkan, dan gimana Helaena menjadi lebih lemah lantaran tidak menawarkan nyawanya untuk dibunuh keduanya.

Martin menjelaskan ada argumen di kembali keputusan tersebut. Ryan Condal selaku pembuat dan showrunner House of the Dragon, kata Martin, ada masalah bujet produksi dan argumen teknis untuk tidak menghadirkan Maelor.

"Anak sekecil itu pasti bakal memperlambat produksi dan bakal ada implikasi anggaran. Bujet sudah menjadi masalah di House of the Dragon, masuk logika untuk menghemat duit di mana pun nan kami bisa," ujar Martin.

Ryan Condal juga disebut tidak menghilangkan Maelor, alih-alih menundanya untuk muncul di musim House of the Dragon selanjutnya. Hal tersebut nan membikin Martin menyetujui dihapuskannya Maelor dari bagian pertama musim kedua House of the Dragon.

Namun, George R. R. Martin mengatakan tampaknya Maelor sama sekali tidak bakal muncul di House of the Dragon ke depannya.

"Di antara keputusan awal untuk menghilangkan Maelor, terjadi perubahan besar. Kelahiran sang pangeran tidak lagi hanya bakal diundur ke musim ketiga. Dia tidak bakal pernah dilahirkan sama sekali. Putra bungsu Aegon dan Helaena tidak bakal pernah muncul," jelasnya.

George R. R. Martin kemudian menjelaskan gimana hilangnya Maelor ini bakal memengaruhi jalan cerita musim ketiga dan keempat House of the Dragon. Hal tersebut berasosiasi dengan nasib Rhaenyra Targaryen dan juga Helaena sebagai ibu dari sang pangeran di episode-episode mendatang.

(pra)