CNN Indonesia
Jumat, 06 Sep 2024 08:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Peneliti Schmidt Ocean Institute di California baru-baru ini menemukan gunung bawah laut dengan tinggi lebih dari 3.000 meter di Samudra Pasifik. Tinggi gunung ini empat kali lipat dari gedung pencakar langit di Dubai, Burj Khalifa, nan tingginya mencapai 830 meter.
Gunung bawah laut ini terletak di Samudra Pasifik, 1.448 kilometer di lepas pantai Chile. Gunung berapi ini mempunyai tinggi 3.109 meter dan merupakan bagian dari pegunungan bawah laut nan menjadi rumah bagi taman spons, karang purba, dan jenis laut nan langka, di antaranya satu jenis cumi-cumi nan difilmkan untuk pertama kalinya.
Sebuah tim nan dipimpin oleh Schmidt Ocean Institute menjelajahi wilayah tersebut dengan menggunakan kapal penelitian R/V Falkor selama ekspedisi 28 hari nan berhujung di pengujung Agustus lalu.
Para peneliti memetakan gunung tersebut dengan menggunakan sistem sonar di bawah lambung kapal.
"Gelombang bunyi turun dan memantul kembali ke permukaan, dan kami mengukur waktu nan dibutuhkan untuk kembali dan kemudian dihitung. Dari situ kami mendapatkan gambaran nan sangat bagus (tentang topografi dasar laut)," kata Jyotika Virmani, kepala pelaksana institut tersebut, dikutip dari CNN, Kamis (4/9).
"Ini krusial lantaran saat ini hanya sekitar 26 persen dasar laut nan telah dipetakan dengan resolusi seperti ini. Padahal, dasar laut mencakup 71 persen permukaan planet kita," tambahnya.
Para mahir oseanografi memperkirakan setidaknya ada 100 ribu gunung laut nan lebih tinggi dari 1.000 meter di seluruh dunia. Gunung-gunung tersebut menyediakan kediaman krusial bagi beragam spesies.
Gunung bawah laut nan baru ditemukan ini lebih besar dari Gunung Olympus di Yunani, nan tingginya 2.917 meter; lebih mini dari Gunung Fuji di Jepang, nan tingginya 3.776 meter; dan nyaris empat kali lipat dari ketinggian 830 meter menara Burj Khalifa, Dubai.
Selain memetakan gunung bawah laut, para peneliti ini juga menangkap rekaman kamera pertama dari cumi-cumi Promachoteuthis hidup. Genus ini sangat langka sehingga hanya tiga jenis nan telah dideskripsikan berasas beberapa spesimen nan terkumpul, dengan beberapa di antaranya berasal dari akhir tahun 1800-an.
Hingga saat ini, genus cumi-cumi tersebut hanya dikarakterisasi dari sampel meninggal nan ditemukan di jaring.
Dikutip dari laman Schmidt Ocean Institute, mereka juga mendokumentasikan gurita Casper, nan merupakan pertama kalinya jenis ini terlihat di Pasifik Selatan. Kemudian, dua jenis langka Bathyphysa siphonophores, nan biasa dikenal sebagai monster spaghetti terbang, juga terlihat selama ekspedisi.
(lom/dmi)
[Gambas:Video CNN]