CNN Indonesia
Rabu, 04 Sep 2024 20:11 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kawasan rimba wisata Gunung Tangkuban Parahu, di perbatasan Kabupaten Bandung Barat - Subang, Jawa Barat terpantau oleh petugas pos pengamatan gunung api Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengalami kebakaran cukup besar pada Rabu (4/9).
Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangannya mengatakan kondisi kebakaran rimba wisata tersebut terpantau kamera pengawas pos pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu beberapa saat nan lalu.
Petugas pos pengamatan mendapati asap putih dan pijar merah api kebakaran terlihat menyala berlokasi di atas kawah baru alias dekat dengan Upas Hills.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, kondisi tersebut dibenarkan melalui konfirmasi pihak pengelola wisata alam Gunung Tangkuban Parahu PT GRPP dan warga. Mereka mengonfirmasi bahwa telah terjadi kebakaran rimba wisata di titik nan sama sesuai pengamatan kamera pengawas.
Secara rinci letak kebakaran belum diketahui pasti. Namun, Wafid menyebut masyarakat dan pihak mengenai termasuk pengelola taman wisata alam tetap berupaya melakukan pemadaman api kebakaran tersebut.
Badan Geologi memastikan kebakaran tersebut tidak mengganggu stasiun pemantauan gunung api Tangkuban Parahu dikarenakan lokasinya berjauhan dari letak kejadian. Begitupun kondisi gunung api berketinggian 2.084 meter di atas permukaan laut itu dipastikan normal.
Kenormalan itu dijelaskan berasas pemantauan secara visual kondisi Kawah Ratu dan Kawah Ecoma Gunung Takupan Parahu nan tidak terlihat anomali hembusan asap kawah dibandingkan dengan pengamatan sebelumnya pada pukul 14.27 WIB.
Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu secara kegempaan tetap didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah nan mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal alias dekat permukaan.
Sedangkan jenis gempa vulkanik nan berasosiasi dengan suplai magma belum menunjukkan tingkat kejadian nan signifikan alias rata-rata terjadi kurang dari satu kejadian per hari.
Hasil pemantauan deformasi dengan peralatan Tiltmeter maupun Electronic Distance Measurement (EDM) pada bulan ini belum menunjukkan adanya pola penambahan tekanan nan signifikan dari bawah permukaan terhadap respon penggembungan pada tubuh Gunung Tangkuban Parahu.
(Antara/kid)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.