Iran Serang Israel, RI Khawatir Potensi Perang Besar di Timteng

Trending 1 week ago

CNN Indonesia

Rabu, 02 Okt 2024 20:13 WIB

Akui cemas potensi perang dengan skala nan lebih besar terjadi di Timur Tengah, RI desak semua pihak menahan diri. Penampakan ratusan rudal Iran gempur Israel, balas kematian Hassan Nasrallah. Foto: AFP/JACK GUEZ

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia cemas bentrok di Timur Tengah nan belakangan memanas bisa pecah menjadi perang besar.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia, Rolliansyah (Roy) Soemirat, mengatakan RI sangat resah dengan perkembangan terbaru nan sedang terjadi di Timur Tengah.

Roy berujar, seperti nan disampaikan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Indonesia pun cemas perang dengan skala nan lebih besar bisa pecah lantaran situasi saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PBB, Indonesia sangat cemas bahwa potensi perang dengan skala nan lebih besar dapat terjadi," kata Roy dalam keterangannya, Rabu (2/10).

Roy menekankan Indonesia mendesak agar seluruh pihak nan terlibat bentrok berupaya penuh untuk menahan diri.

Indonesia juga kembali menekankan pentingnya Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera melakukan pertemuan unik guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah.

"Dan mengambil keputusan nan dapat segera menurunkan ketegangan di kawasan," ujarnya.

Situasi di Timur Tengah belakangan memang sedang panas-panasnya. Pasukan militer Israel pada Selasa (1/10) melancarkan invasi darat ke wilayah Lebanon selatan, area nan dikuasai milisi Hizbullah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan serangan darat "terbatas" itu menyasar target-target dan prasarana Hizbullah nan terletak di desa-desa dekat perbatasan.

Target-target itu disebut menimbulkan ancaman langsung bagi masyarakat Israel utara.

Tak lama setelah invasi ini dilancarkan, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pun menyerang Israel dengan lebih dari 180 rudal balistik dan hipersonik. Beberapa serangan itu sampai-sampai menembus sistem pertahanan Israel, Iron Dome.

Iran mengeklaim serangan itu jawaban atas genosida Israel di Palestina dan Lebanon. Serangan itu juga diklaim sebagai jawaban atas kematian pemimpin milisi Hamas Palestina Ismail Haniyeh dan pemimpin milisi Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.

Iran merupakan pendukung golongan milisi Hamas dan Hizbullah, serta sejumlah milisi lain di Irak, Yaman, hingga Suriah.

Serangan Iran sendiri hanya dilangsungkan beberapa jam. Namun, serangan tersebut sukses mendorong DK PBB merencanakan rapat darurat guna membahas situasi di Timur Tengah. DK PBB dijadwalkan berjumpa pada Rabu pukul 10.00 pagi waktu setempat.

(blq/dna)

[Gambas:Video CNN]