CNN Indonesia
Rabu, 18 Sep 2024 18:44 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Israel diduga menanam bahan peledak di dalam 5.000 perangkat komunikasi pager nan digunakan oleh golongan milisi Hizbullah, nan meledak pada Selasa (17/).
Sejumlah sumber mengatakan badan intelijen Israel, Mossad, telah menanam bahan peledak di dalam ribuan pager nan diimpor Hizbullah dari perusahaan Taiwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber-sumber itu mengatakan kepada Reuters bahwa plot itu dilakukan berbulan-bulan sebelum ledakan pada Selasa (17/9).
Menurut sumber, perangkat komunikasi itu telah berada di Lebanon sejak awal tahun ini.
Seorang pejabat senior Lebanon mengatakan Mossad memodifikasi pager-pager tersebut di tingkat produksi.
"Mossad memasukkan sebuah board ke dalam perangkat nan berisi bahan peledak dan menerima sebuah kode. Sangat susah untuk mendeteksinya dengan langkah apa pun. Bahkan dengan menggunakan perangkat maupun scanner sekalipun," kata sumber tersebut, seperti dikutip Al Jazeera.
Sumber itu juga mengatakan pager-pager nan meledak ada sekitar 3.000 buah. Ribuan pager itu meledak secara serentak usai menerima pesan nan memicu aktivasi bahan peledak tersebut.
Sumber keamanan lainnya juga mengatakan kepada Reuters bahwa bahan peledak nan ditanam ialah seberat satu hingga tiga gram. Pager-pager nan telah disisipkan bahan peledak pun tak terdeteksi Hizbullah selama berbulan-bulan.
Lebanon diguncang ledakan maut usai ribuan pager meledak hingga menewaskan sembilan orang, termasuk anak-anak. Sekitar 2.700 orang juga luka-luka imbas kejadian tersebut.
Kelompok milisi Hizbullah menuding Israel dalang di kembali ledakan pager tersebut. Israel sejauh ini belum berkomentar apa pun.
(blq/dna)
[Gambas:Video CNN]