CNN Indonesia
Rabu, 02 Okt 2024 18:57 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Israel menyatakan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebagai "persona non grata", dan melarang Guterres memasuki negara tersebut.
Israel melakukan "blacklist" terhadap Guterres lantaran dianggap kandas mengutuk serangan rudal Iran terhadap Israel pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa pun nan tidak dapat dengan tegas mengutuk serangan sadis Iran terhadap Israel tidak layak menginjakkan kaki di tanah Israel," kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.
"Ini adalah Sekretaris Jenderal anti-Israel nan memberikan support kepada teroris, pemerkosa, dan pembunuh," imbuh Katz, dikutip AFP.
Katz mengatakan bahwa Guterres adalah sosok nan mendukung "para pembunuh" seperti Hamas, Hizbullah, Houthi dan sekarang Iran nan dituduh Israel sebagai "induk dari teror global".
Usai serangan rudal Iran ke Israel, Guterres buka bunyi mengutuk "meluasnya bentrok di Timur Tengah. Dia juga mengecam eskalasi demi eskalasi di wilayah tersebut.
"Ini kudu dihentikan. Kita betul-betul memerlukan gencatan senjata," ungkap Guterres.
Israel adalah salah satu negara pengkritik keras PBB, terutama saat agresi di Gaza dimulai. Guterres juga sebelumnya berulang kali menyerukan gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan Lebanon.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk pertama kalinya meluncurkan rudal hipersonik ke Israel dan menembus sistem pertahanan udara Iron Dome negara itu.
Pada Selasa (1/10) malam waktu setempat, Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik dan hipersonik ke Israel hingga beberapa di antaranya menembus sistem pertahanan Israel, Iron Dome.
Iran menyatakan serangan itu diluncurkan sebagai jawaban atas genosida Israel di Palestina dan Lebanon. Serangan itu juga jawaban atas kematian pemimpin milisi Hamas Palestina Ismail Haniyeh dan pemimpin milisi Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.
(dna/dna)