CNN Indonesia
Selasa, 15 Okt 2024 18:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Israel meluncurkan 200 serangan udara ke Lebanon dalam 24 jam terakhir usai Hizbullah mengerahkan drone ke perbatasannya di utara pada Senin (14/10).
Sejauh ini konsentrasi utama operasi militer Israel di Lebanon berada di Lembah Bekaa di timur, pinggiran kota Beirut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip Al Jazeera, Pasukan pertahanan Israel (IDF) juga menitikberatkan operasi di selatan, tempat kejadian pasukan Israel dan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) bersitegang.
Menanggapi serangan tersebut, Hizbullah meluncurkan roket dan menghantam sasaran di al-Marj, tempat pasukan Israel melancarkan operasi militer.
Sejauh ini belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa.
Serangan membabi buta Israel terjadi usai Hizbullah meluncurkan drone dan menghantam pangkalan militer nan berdekatan dengan kota di utara Tel Aviv, Binyamina.
"Pesawat tak berawak ini sukses menembus radar pertahanan Israel tanpa terdeteksi dan mencapai targetnya di kamp training Brigade elit Golani di Binyamina," demikian pernyataan Hizbullah, dikutip CNN.
Binyamina terletak sekitar 40 mil alias sekitar 64 km dari perbatasan Lebanon.
Sejumlah pengamat menduga Hizbullah menggunakan drone Mirsad-1 nan bisa membawa bahan peledak hingga 40 kg.
Serangan Hizbullah menewaskan empat tentara Israel dan tujuh personel mengalami luka-luka.
Serangan tersebut menjadi nan paling berdarah sejak Hizbullah dan Israel saling gempur pada Oktober 2023.
Dalam beberapa pekan terakhir, Israel menyerang secara sadis Lebanon. Mereka apalagi menggempur pos UNIFIL di negara tersebut.
Dari 16 September hingga sekarang, operasi intensif Israel di Lebanon menyebabkan 1.500 penduduk sipil.
(isa/rds)
[Gambas:Video CNN]