JK Saran TV Bagi 2 Layar untuk Azan Magrib dan Misa Paus Fransiskus

Trending 1 month ago

CNN Indonesia

Rabu, 04 Sep 2024 12:44 WIB

Ketua Umum DMI Jusuf Kalla menyarankan stasiun televisi membagi dua layar siaran azan Magrib dan misa Paus Fransiskus di Stadion GBK. Ketua Umum DMI Jusuf Kalla menyarankan stasiun televisi membagi dua layar siaran azan Magrib dan misa Paus Fransiskus di Stadion GBK. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyarankan stasiun televisi membagi dua layar saat azan Magrib dan laporan seremoni misa Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Saran tersebut disampaikan JK merespons polemik surat info Kemenag dan Kominfo untuk mengganti siaran azan Magrib dengan teks melangkah (running text).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya sarankan sebagai Letua DMI agar TV di samping terus melaporkan tentang misa, juga ada tetap menyiarkan azan. Jadi layar dibagi dua dan hanya lima menit adzan magrib," kata JK dalam keterangannya, Rabu (4/9).

JK mengatakan Indonesia sebagai negara dengan kebanyakan masyarakat Islam sangat mengutamakan toleransi. Menurutnya, seruan azan umat Islam bisa berbarengan dengan seremoni misa umat Katolik.

"Itulah nan paling bagus antara kedua umat beragama. Solusi terbaik, saling menghargai dan saling toleransi," kata dia.

JK pun mengatakan jika seremoni misa disiarkan di televisi-televisi Indonesia bakal sangat baik.

Sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar televisi hanya menampilkan teks melangkah saat waktu azan Maghrib berbarengan dengan misa Paus Fransiskus, Kamis (5/9).

Surat itu menjelaskan bahwa misa Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno nan disiarkan di televisi digelar pada pukul 17.00 sampai 19.00 WIB.

"Kementerian Agama menyarankan agar misa nan dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional," bunyi salah satu poin surat dari Ditjen Bimas Islam dan Katolik Kemenag tersebut.

"Sehubungan dengan perihal tersebut, minta kiranya penyiaran Azan Magrib dapat dilakukan dengan running text."

(rzr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.