Kamala Harris Kembali Tantang Debat Donald Trump

Trending 2 weeks ago

CNN Indonesia

Minggu, 22 Sep 2024 02:04 WIB

Trump dari Partai Republik telah mengikuti dua debat sejauh ini. Pertama melawan Presiden Joe Biden dan nan kedua melawan Harris. Ilustrasi. Kamala Harris menantang Donald Trump kembali berdebat jelang Pemilu. (Foto: REUTERS/Brian Snyder)

Jakarta, CNN Indonesia --

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menantang Donald Trump kembali berdebat jelang Pemilu. Harris mengaku telah menerima undangan dari CNN untuk menjadi pembawa aktivitas pada 23 Oktober.

"Wakil Presiden Harris siap untuk kesempatan lain untuk berbagi panggung dengan Donald Trump," kata ketua kampanyenya, Jen O'Malley Dillon, dalam sebuah pernyataan, Sabtu (21/9), mengutip AFP.

"Rakyat Amerika berkuasa mendapatkan kesempatan lain untuk memandang Wakil Presiden Kamala Harris dan Donald Trump berdebat sebelum mereka memberikan suara," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump dari Partai Republik telah mengikuti dua debat sejauh ini. Pertama melawan Presiden Joe Biden dan nan kedua melawan Harris.

Trump sebelumnya menolak pendapat untuk menghadapi Harris lagi. Tim kampanye Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai tantangan Harris.

Usai debat, para pengamat menyebut Harris nan unggul dibandingkan Trump. Penampilan wapres AS itu disebut lebih matang, dibandingkan Trump nan "tidak jelas".

"Di bawah sorotan lampu, rakyat AS dapat memandang pilihan nan bakal mereka hadapi di kotak suara: antara maju berbareng Kamala Harris alias mundur berbareng Trump," kata kepala tim kampanye Harris, Jen O'Malley Dillon.

Kubu Harris langsung menantang Trump untuk debat lanjutan, dengan tujuan membangun momentum. Namun Trump langsung menolak kemungkinan debat lanjutan tersebut.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa pemilih AS menganggap Harris unggul dalam debat tersebut.

Pada Kamis (12/9), survei Reuters dan firma riset Ipsos mengungkap bahwa 53 persen pemilih menganggap Harris nan lebih menguasai debat. Hanya 24 persen pemilih nan mendukung Trump usai debat terakhir keduanya.

Jajak pendapat nan dirilis CNN usai debat juga menunjukkan kebanyakan pemilih menganggap Harris unggul dari Trump, dan jajak pendapat YouGov menunjukkan 54 persen responden menganggap Harris lebih unggul.

Namun hasil jajak pendapat ini belum jadi penentu hasil pemilu pada 5 November mendatang. Jajak pendapat juga menunjukkan persaingan antara Harris dan Trump cukup ketat.

Selain itu, sebanyak 54 persen responden merasa satu kali debat sudah cukup. Sementara itu, 46 persen responden mengatakan mau debat kedua.

(AFP/dmi)

[Gambas:Video CNN]