Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Saw hingga Diangkat Menjadi Rasul

Trending 3 weeks ago

Jakarta, CNN Indonesia --

Nabi Muhammad Saw merupakan sosok nan krusial bagi umat Islam. Beliau adalah nabi dan rasul terakhir nan diutus Allah ke muka bumi.

Umat Islam perlu mengetahui kisah kelahiran Nabi Muhammad hingga beliau diangkat menjadi rasul Allah. Berikut ringkasannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah hidup Nabi Muhammad Saw dari lahir hingga dewasa

Muhammad dilahirkan dari dari family suku Quraisy, tepatnya Bani Hasyim. Ibunya berjulukan Aminah binti Wahab melahirkan Muhammad pada 12 Rabiulawal Tahun Gajah alias sekitar 570 M. 

Disebut Tahun Gajah lantaran terjadi peristiwa penyerbuan pasukan Raja Abrahah nan menggunakan gajah hendak menghancurkan Ka'bah.

Merujuk Modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2017) Kemdikbud, Muhammad ditinggal wafat ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, saat tetap dalam kandungan ibunya.

Setelah lahir, Muhammad mini diserahkan kepada Halimah, seorang wanita dari Bani Sa'ad untuk disusui dan diasuh. Kala itu, banyak wanita Arab baru melahirkan nan bekerja menyusui bayi nan baru lahir.

Halimah menyusui Muhammad sampai sempurna dua tahun. Muhammad dikembalikan kepada Aminah setelah berumur empat tahun. Setahun kemudian, ibunya meninggal dunia.

Sepeninggal ibunya, Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, dua tahun kemudian kakeknya pun wafat. Kemudian Muhammad nan tetap berumur delapan tahun diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Seperti Abdul Muthalib, Abu Thalib sangat disegani oleh orang Quraisy dan masyarakat Mekah walaupun bukan tergolong saudagar kaya.

Muhammad muda hidup sebagai penggembala kambing keluarganya. Ketika berumur 12 tahun, Muhammad diajak Abu Thalib melakukan perjalanan ke negeri Syam untuk berdagang.

Menukil NU Online, di wilayah Bushra, Syam, mereka berjumpa Buhaira, seorang pendeta Nasrani nan sangat menguasai Injil dan aliran Yahudi.

Dari pertemuan itu, Buhaira memandang anda-tanda kenabian Muhammad. Buhaira juga cemas orang Yahudi bakal melakukan jahat padanya andaikan mereka mengetahui tanda kenabiannya.

Mendengar penjelasan Buhaira, Abu Thalib bergegas membawa Muhammad pulang ke Mekah. (Syekh Said Ramadhan al-Buthi, Fiqhus Sirah Nabawiyah, [Beirut: Dar al-Fikr 2020], h. 63).

Kisah pertemuan Rasulullah dengan Buhaira tersebut diriwayatkan oleh semua ustadz mahir sejarah. Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani, pun mempunyai pengetahuan tentang kenabian Muhammad dan tanda-tandanya melalui buletin dalam kitab Taurat dan Injil.

Selama hidupnya, Muhammad dikenal sebagai sosok nan jujur, penuh tanggung jawab, dan bijaksana. Masyarakat Mekah menjuluki Muhammad sebagai Al Amin alias orang nan dapat dipercaya.

Ketika Muhammad berumur 25 tahun dia menikahi Khadijah, nan berumur 40 tahun. Mereka dikaruniai 6 anak, ialah Qasim, 'Abdullah, Ruqayah, Ummu Kultsum, Zainab, dan Fatimah.


Pengangkatan Nabi Muhammad sebagai rasul

Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah Swt pada usia 40 tahun, tepatnya pada 610 M. Gua Hira menjadi tempat Nabi Muhammad Saw menerima wahyu pertama dari Allah, ialah Surat Al Alaq ayat 1-5 nan disampaikan Malaikat Jibril pada malam ke-17 Ramadan.

Setelah itu, Nabi menerima wahyu secara berjenjang sembari berceramah menyebarkan Islam dan membujuk untuk menyembah Allah.

Selama kurang lebih 13 tahun Rasulullah berceramah di Mekah untuk menyebarkan aliran tauhid. Namun, penyebaran aliran Islam nan dilakukan Nabi Muhammad Saw di Mekah tidaklah mudah.

Nabi Muhammad dan para sahabat pengikutnya sering mengalami permusuhan dan penindasan dari kaum kafir Quraisy. Abu Jahal dan Abu Lahab adalah orang nan paling menentang dakwah Rasulullah.

Pada tahun kesepuluh kenabian, om Rasulullah, Abu Thalib, dan istrinya, Khadijah meninggal dunia. Meninggalnya kedua orang terdekat Nabi membuatnya begitu sedih.

Allah Swt kemudian menghibur Rasulullah dengan memperjalankannya dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, lampau naik ke Sidratul Muntaha. Lewat peristiwa Isra' dan Mi'raj tersebut, Nabi Muhammad Saw menerima perintah sholat lima waktu.

Setelah peristiwa Isra' dan Mi'raj, rupanya membikin tekanan dan siksaan orang kafir Mekah terhadap Rasulullah dan kaum muslimin semakin menjadi-jadi.

Hal tersebut membikin Nabi cemas atas keselamatan kaum muslimin. Untuk itu, Nabi memerintahkan kaum muslimin berhijrah ke Yatsrib, alias sekarang dikenal dengan nama Madinah.

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah menandai dimulainya masa baru bagi umat Islam.

Di Yatsrib, Nabi membangun Masjid Nabawi serta pasar untuk memperbaiki perekonomian penduduk. Ekonomi nan berkembang dan persaudaraan nan kuat di kalangan masyarakat membikin Yatsrib menjadi kota nan maju.

Sejak itulah nama Yatsrib diubah menjadi Madinah. Rasulullah tinggal di Madinah selama 10 tahun hingga akhir hayatnya.

Demikian kisah kelahiran Nabi Muhammad hingga beliau diangkat menjadi rasul Allah. Selamat belajar.

(fef)