Jakarta, CNN Indonesia --
Sunaie, pedagang toko kelontongan dari Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep berbagi kisah sukses menjadi AgenBRILink sekaligus mita UMi nan membantu orang-orang sekitarnya terlepas dari masalah keuangan.
Kisah itu berasal dari Sunaie nan juga pengguna pinjaman BRI ini terkendala pendanaan menjalankan dua upaya toko kelontongan. Hal itu lantaran salah satu tokonya selalu merugi.
"Di tempat lain, toko kelontongnya semakin lama semakin untung, tetapi di tempat saya justru bisa tidak kembali modal. Sebab, banyak orang nan datang ke sini dengan tujuan untuk berhutang. Meski begitu, saya tetap tulus untuk membantu mereka," kata Sunaie dikutip Senin (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, pada Desember 2022 dia kembali beriktikad meminjam uang. Beruntungnya, saat itu ada seorang Mantri BRI nan menawarkan untuk menjadi AgenBRILink.
Adanya tawaran menarik tersebut tentunya dia sambut dengan senang hati. Apalagi lantaran dia berambisi bisa membantu para visitor toko kelontongnya dengan layanan-layanan finansial nan praktis dan mudah.
Benar saja, di awal menjadi AgenBRILink, dalam sehari ada banyak orang nan melakukan beragam transaksi. Antara lain, mulai dari mengirim uang, menarik uang, membeli pulsa, hingga melakukan top up e-wallet.
Bahkan, Sunaie mengatakan bahwa per harinya dia bisa melayani hingga 20 orang jika sedang ramai dan sedikitnya berjumlah 10-12 transaksi.
Dengan sasaran nan selalu terpenuhi selama menjadi AgenBRILink, akhirnya Sunaie mendapatkan tawaran untuk untuk menjadi mitra Umi (Ultra Mikro).
"Saya diangkat jadi mitra Umi pada Januari 2023. Setiap ada debitur-debitur nan mengembalikan pinjaman biaya di tempat saya, itu biasanya langsung saya setor ke BRI. Tidak ada keterlambatan sama sekali dalam penyetorannya," ujarnya.
Sunaie, pedagang toko kelontongan dari Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep sukses menjadi AgenBRILink sekaligus mitra UMi. (Foto: Arsip BRI).
Selama menjadi mitra UMi, para debitur nan mau mengusulkan pinjaman biasanya bakal langsung datang menjumpai di toko kelontong miliknya. Para pengguna nan sering meminjam biaya di tempatnya adalah orang-orang nan sudah dia kenal.
"Kebanyakan nan meminjam biaya itu orang-orang di sekitar saya juga. Jadi setelah mereka datang, hari ini alias besoknya langsung saya ajukan pinjaman ke BRI," ujarnya.
"Awalnya, saya hanya berani beri pinjaman sebanyak Rp5 juta saja per orang. Cuma semakin lama, akhirnya saya berani meminjamkan sebanyak 10 juta per orangnya," tuturnya.
Diketahui bahwa dari awal hingga saat ini menjadi mitra Umi, Sunaie sudah melayani puluhan orang pengguna dengan total pinjaman mencapai ratusan juta.
"Rata-rata para debitur menggunakan pinjaman UMi Kece untuk menjalankan usaha. Ya, jika punya upaya ternak kambing, duit pinjamannya biasa dibelikan kambing. Jika misal nan meminjam untuk kebutuhan tani, biasanya duit pinjamannya bakal digunakan untuk membeli pupuk, bibit, dan alat-alat tani pada umumnya," ucap Sunaie.
Menurut Sunaie, menjadi AgenBRILink dan sekaligus mitra UMi merupakan perihal nan sangat dia syukuri. Selain bisa mengangkat perekonomiannya, dia pun juga dapat membantu orang-orang di sekitarnya nan mengalami kesusahan finansial.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan, keberadaan AgenBRILink diharapkan bisa membangun ekosistem ekonomi mikro, nan salah satunya melalui penyaluran pinjaman melalui Agen Mitra UMi BRILink.
Agen Mitra UMi merupakan pemasok nan konsentrasi menyalurkan pinjaman ultra mikro ke masyarakat, sehingga diharapkan bisa memberikan faedah bagi seluruh pelaku UMKM dalam perihal penyediaan modal usaha.
"Sebaran AgenBRILink tersebut diharapkan dapat mengedukasi masyarakat bakal jasa perbankan serta dapat memaksimalkan kesempatan upaya dan membuka usaha," kata Supari.
(inh)