Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon 274 Orang, 5.000 Terluka

Trending 1 month ago

CNN Indonesia

Selasa, 24 Sep 2024 01:00 WIB

Lebih dari 270 orang tewas dan ribuan terluka imbas serangan roket Israel ke Hizbullah di Lebanon pada Senin (23/9). Ratusan orang tewas dalam serangan roket Israel di Lebanon. Foto: REUTERS/Mohamed Azakir

Jakarta, CNN Indonesia --

Serangan udara Israel di Lebanon pada Senin (23/9) menewaskan sebanyak 274 orang, di mana 21 korban tewas di antaranya adalah anak-anak. Selain ratusan korban tewas, sekitar 5.000 orang juga terluka.

Israel dalam pernyataannya mengaku telah menyerang sekitar 800 letak golongan milisi Hizbullah di Lebanon selatan dan timur pada siang hari, termasuk melancarkan serangan di ibu kota Beirut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel menyatakan serangan mereka menargetkan titik-titik jauh di dalam wilayah Lebanon. Sumber Hizbullah menyebut serangan Israel di Beirut menargetkan seorang pejabat senior dari golongan itu.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, memperingatkan bakal adanya serangan lebih lanjut dan meminta penduduk di Lebanon untuk menghindari sasaran potensial nan mengenai dengan Hizbullah.

Militer Israel juga memperingatkan penduduk nan tinggal di Lembah Bekaa di Lebanon timur untuk meninggalkan rumah mereka, lantaran Israel mengumumkan bakal memperluas cakupan serangannya.

Menanggapi serangan intens ini, Hizbullah mengatakan telah menembakkan roket ke letak militer Israel dekat Haifa. Kelompok itu juga meluncurkan puluhan roket ke dua pangkalan Israel, sebagai respons atas serangan mereka di selatan dan Bekaa.

Awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan serangan ini demi "keseimbangan keamanan" di wilayah utara.

Sementara itu wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan bahwa mereka sekarang berada dalam "fase baru, ialah kalkulasi terbuka" dengan Israel, dan siap untuk semua opsi militer.

Imbas serangan ini, sekolah-sekolah di wilayah nan menjadi sasaran Israel bakal ditutup selama dua hari. Warga Lebanon juga mengaku menerima pesan telepon dari Israel nan memerintahkan mereka untuk segera mengungsi.

(dna)

[Gambas:Video CNN]