Jakarta, CNN Indonesia --
Blink Twice mendapatkan sambutan hangat dari kritikus movie sejak resmi tayang di bioskop pada Agustus 2024. Film thriller itu menuai beragam pujian, terutama untuk Zoë Kravitz yang debut menjadi sutradara.
Menurut situs agregator Rotten Tomatoes per Senin (2/9), Blink Twice mendapat skor kritikus hingga 73 persen dari 188 ulasan. Torehan itu cukup bagi Blink Twice untuk meraih predikat tomat segar dari laman tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, penilaian audiens relatif beragam sehingga rating audiens movie tersebut menjadi lebih rendah. Blink Twice mendapatkan rating audiens 68 persen dari 1.000 lebih pengguna.
Sebagian besar reaksi positif kritikus ditujukan kepada Zoë Kravitz. Aktris itu dinilai brilian dalam mengarahkan movie meski baru pertama menjadi sutradara.
Sophie Buther, kritikus Empire Magazine, menilai Blink Twice merupakan bukti talenta Zoë Kravitz sebagai sutradara. Ia sukses menyajikan suguhan movie thriller nan menegangkan sepanjang cerita.
Komentar serupa juga diungkapkan kritikus The Seattle Times, Moira MacDonald. Kravitz apalagi disebut tidak hanya sukses menyuguhkan movie thriller, tetapi juga menyelipkan rumor feminisme nan kuat.
"Film thriller nan sangat efektif dan tajam hingga membuktikan Zoë Kravitz sebagai sutradara nan berbakat, sekaligus menunjukkan sisi Channing Tatum nan belum pernah terlihat sebelumnya," ujar Buther dari Empire Magazine.
"Blink Twice adalah debut menjanjikan nan mengerikan lantaran penampilan dan kepekaan terhadap rumor feminisnya," tulis MacDonald dalam ulasannya.
Sorotan terhadap rumor feminisme nan diangkat Blink Twice juga disadari kritikus lainnya, seperti Hannah Strong dari Little White Lies. Ia menilai selipan pesan tentang solidaritas wanita itu menjadi kejutan terbesar dari Blink Twice.
Owen Gleiberman, kritikus dari Variety, juga ikut menyoroti muatan tersebut. Ia menyebut Blink Twice sebagai bentuk dari beragam memori tentang feminisme.
Naomie Ackie sebagai Frida dalam movie Blink Twice (2024). (MGM)
Perjalanan Frida (Naomi Ackie) dan teman-teman lainnya ketika menghadiri pesta milik Slater King (Channing Tatum) juga dianggap sebagai sebuah pernyataan tegas tentang feminisme dan ingatan para wanita nan coba dilenyapkan.
"Sepertinya perihal nan paling mengejutkan tentang Blink Twice adalah pesan solidaritas wanita nan terasa tulus tanpa berkarakter sinis," tulis Strong.
"Blink Twice rupanya merupakan alegori memori feminis. Hal ini disajikan secara gamblang, tetapi Zoe Kravitz membikin pernyataan tegas tentang hal-hal nan dituntut dilupakan perempuan," ujar Owen Gleiberman.
Meski begitu, Blink Twice tetap tidak bisa lepas dari komentar miring kritikus. Robbie Collin dari Daily Telegraph menilai movie itu tidak mempunyai banyak momen berkesan.
Ia menilai sebagian besar segmen alias momen krusial Blink Twice berlalu begitu saja, meski beragam segmen lainnya sukses disajikan secara apik.
Selain itu, Clarisse Loughrey dari Independent menyoroti muatan cerita nan rawan memicu trauma, sehingga dirinya mengalami frustrasi selama menonton.
"Tidak semua pukulannya meleset, dan beberapa menimbulkan sindiran nan cukup keras, tetapi momen-momen itu sering berhujung dalam satu kedipan," tulis Collin dalam ulasannya.
"Untuk sebuah movie nan sangat definitif dalam membahas trauma, ini merupakan pengalaman nan membikin frustrasi," ungkap Loughrey.
Blink Twice diarahkan Zoë Kravitz dengan skenario nan ditulis oleh dirinya berbareng E.T. Feigenbaum. Putri Lenny Kravitz dan Lisa Bonet itu sebelumnya banyak membintangi movie hit, seperti saga Divergent, Mad Max: Fury Road (2015), Kimi (2022), hingga The Batman (2022).
Naomi Ackie dan Channing Tatum didapuk sebagai pemeran utama. Film itu juga dibintangi Christian Slater, Simon Rex, Adria Arjona, Kyle MacLachlan, Haley Joel Osment, hingga Alia Shawkat.
(frl/pra)