Jakarta, CNN Indonesia --
Contoh pidato Maulid Nabi menyentuh hati berikut dapat dijadikan referensi untuk disampaikan di momen seremoni kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi adalah momen nan sangat spesial bagi umat Islam di seluruh dunia. Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini tak hanya menjadi waktu untuk bersyukur, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan ajaran-ajaran beliau nan mulia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyampaikan pidato dalam seremoni Maulid Nabi bisa menjadi sarana krusial untuk memberikan pesan-pesan nan penuh makna dan menginspirasi.
Selain itu, angan lainnya dari pidato tentang Maulid Nabi ini, tentu bisa membikin siapa saja nan mendengarnya jadi lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mengikuti aliran dan sunnah Nabi.
Contoh pidato Maulid Nabi
Dirangkum dari laman NU, berikut contoh pidato Maulid Nabi menyentuh hati dengan beragam tema.
1. Tema ceramah: Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Pada hari nan mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, ialah takwa dalam artian menjauhi segala larangan nan ditetapkan Allah subhanahu wa ta'ala dan menjalankan perintah-Nya. Karena dengan takwa, kita bakal diberi solusi oleh Allah di setiap problematika hidup nan kita alami, juga bakal ada rezeki melimpah nan datang kepada kita tanpa kita sangka-sangka.
Bulan ini adalah bulan Rabiul Awal, bulan mulia di mana penutup para nabi dan rasul dilahirkan ke bumi ini. Ya, beliaulah Baginda Besar Nabi Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam. Nabi akhir zaman, tidak ada lagi nabi-nabi setelahnya.
Jamaah nan dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala, Di bulan Maulid ini, seyogianya bagi kita untuk banyak-banyak berterima kasih kepada Allah subhanahu wa ta'ala lantaran telah mengutus seorang nabi nan menjadi suri teladan nan mulia.
Nabi diutus ke muka bumi ini tak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surah al-Anbiya ayat 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Imam al-Baidhawi dalam kitab tafsirnya menyebut karena disebutnya pengutusan Nabi Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam sebagai rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam adalah lantaran diutusnya Nabi ke seluruh bumi di muka bumi ini menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi kehidupan mereka di bumi maupun di alambaka kelak.
Kasih sayang nan disebarkan Nabi shallallahu 'alahi wa sallam bukanlah hanya ucapan semata, bakal tetapi dalam hidup keseharian beliau praktikkan dan implementasikan dengan nyata. Kasih sayang ini bentuknya universal kepada seluruh makhluk buatan Tuhan. Bahkan kepada orang musyrik pun Nabi Saw bertindak santun dan mengasihi.
Semoga di bulan Maulid ini kita dapat meneladani sifat dan adab mulia Rasulullah, nan mana dalam mencontoh dan menerapkan akhlaknya terdapat kemaslahatan nan bakal kita dapatkan, baik di bumi maupun di akhirat.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
2. Tema ceramah: Meneladani Sifat dan Akhlak Rasulullah
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Saudaraku nan saya cintai lantaran Allah,
Hari ini kita berkumpul dalam suasana penuh berkah dan kegembiraan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok nan menjadi rahmat bagi semesta alam. Maulid Nabi adalah momen nan penuh makna, saatnya kita merefleksikan kehidupan dan perjuangan Nabi nan tiada tara. Mari kita renungkan bersama-sama nilai-nilai nan beliau ajarkan dan gimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nabi Muhammad SAW lahir di tahun gajah, pada tanggal 12 Rabiul Awal, di tengah-tengah masyarakat Arab nan kala itu diliputi dengan kegoblokan dan kesenjangan sosial. Beliau datang sebagai utusan Allah untuk membawa sinar dan petunjuk, sebuah perubahan besar nan mengubah arah sejarah umat manusia. Dalam al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan tidak Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya: 107).
Saudaraku,
Dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, kita menemukan beragam teladan nan bisa kita ambil sebagai pedoman. Salah satu sifat beliau nan paling menonjol adalah rahmat alias kasih sayang.
Rasulullah SAW tidak hanya memperlakukan sesama Muslim dengan kasih sayang, tetapi juga mengajarkan kita untuk menghormati dan bertindak baik terhadap semua makhluk hidup.
Beliau pernah bersabda, "Barangsiapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak bakal menyayanginya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita juga kudu meneladani kejujuran dan integritas Nabi Muhammad SAW. Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau dikenal sebagai Al-Amin, orang nan tepercaya.
Kejujuran dan kepercayaan adalah landasan krusial dalam membangun hubungan nan kuat dan selaras dengan sesama. Dalam setiap aspek kehidupan kita, mari kita upayakan untuk selalu berbicara jujur dan bertindak adil.
Salah satu aliran utama Nabi Muhammad SAW adalah kesabaran. Dalam menghadapi beragam tantangan dan cobaan, beliau menunjukkan keteguhan hati dan kesabaran nan luar biasa.
Saat menghadapi penolakan dan penghinaan dari kaum Quraisy, Nabi tetap bersabar dan tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan. Sebaliknya, beliau membalasnya dengan angan dan angan agar Allah SWT membimbing mereka ke jalan nan benar.
Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: "Maka, berkah rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) bertindak lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka bakal menjauh dari sekitarmu. Oleh lantaran itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah pembebasan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, andaikan engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang nan bertawakal."
Saudaraku, di hari Maulid Nabi ini, marilah kita merenungkan sejauh mana kita sudah menerapkan aliran Nabi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apakah kita sudah mencontoh sifat-sifat mulia beliau? Apakah kita sudah menjadikan kasih sayang, kejujuran, dan kesabaran sebagai bagian dari karakter kita?
Mari kita jadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mempererat tali silaturahmi. Semoga dengan meneladani kehidupan Rasulullah SAW, kita dapat menjadi pribadi nan lebih baik dan lebih berfaedah bagi umat.
Akhir kata, mari kita bermohon kepada Allah SWT agar kita selalu diberi hidayah dan kekuatan untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan kita. Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau di hari hariakhir nanti.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
3. Tema ceramah: Amalan nan Dianjurkan saat Maulid Nabi
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah.
Mengawali pidato di hari nan penuh keberkahan ini, khatib beramanat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berupaya meningkatkan kualitas keagamaan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata'ala dengan melakukan semua tanggungjawab dan meninggalkan seluruh nan diharamkan.
Kaum Muslimin jama'ah rahimakumullah,
Dalam sebuah hadits mauquf dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, dia berkata:
مَا رَءَاهُ الْمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَنٌ، وَمَا رَءَاهُ الْمُسْلِمُوْنَ قَبِيْحًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ قَبِيْحٌ (قال الحافظ ابن حجر: هذا موقوفٌ حسَنٌ)
"Sesuatu nan dinilai dan disepakati sebagai perkara nan baik oleh kaum muslimin, maka dia menurut Allah baik, dan sesuatu nan dinilai dan disepakati sebagai perkara jelek oleh kaum muslimin, maka dia menurut Allah buruk" (al Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Hadits ini adalah hadits mauquf nan hasan").
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah, di antara perkara nan dinilai baik oleh kaum muslimin dari masa ke masa dan disepakati sebagai sesuatu nan disyariatkan adalah merayakan Maulid Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallm. Merayakan Maulid termasuk kebaikan nan diganjar pahala nan agung.
Sebab dengan peringatan maulid, seseorang menampakkan suka cita dan kebahagiaan atas kelahiran Nabi nan mulia. Peringatan maulid, meskipun tidak pernah dilakukan di masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallm, namun dia termasuk bid'ah hasanah nan disepakati kebolehannya oleh para ulama. Peringatan maulid pertama kali dilakukan di awal abad ke tujuh hijriah oleh raja al-Muzhaffar, seorang raja nan mujahid, berilmu dan bertakwa. Beliau adalah penguasa Irbil, salah satu wilayah di Irak.
Dalam peringatan maulid nan dia laksanakan, dia mengundang banyak para ustadz di masanya. Mereka semua menganggap baik apa nan dilakukan oleh raja al-Muzhaffar. Mereka memujinya dan tidak mengingkarinya.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah, Al Hafizh as-Suyuthi ketika ditanya tentang peringatan maulid Nabi, beliau menjawab:
أَصْلُ عَمَلِ الْمَوِلِدِ الَّذِيْ هُوَ اجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ القُرْءَانِ وَرِوَايَةُ الأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ وَمَا وَقَعَ فِيْ مَوْلِدِهِ مِنَ الآيَاتِ، ثُمَّ يُمَدُّ لَهُمْ سِمَاطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ عَلَى ذلِكَ هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالاسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ ﷺ
"Pada dasarnya peringatan maulid, berupa berkumpulnya orang, membaca Al-Qur`an, meriwayatkan hadits-hadits tentang permulaan sejarah Nabi dan tanda-tanda nan mengiringi kelahirannya, kemudian disajikan hidangan lampau dimakan dan bercempera setelahnya tanpa ada tambahan-tambahan lain, adalah termasuk bid'ah hasanah (perkara nan baik, meskipun tidak pernah dilakukan pada masa Nabi) nan pelakunya bakal memperoleh pahala, lantaran itu merupakan perbuatan mengagungkan Nabi dan menampakkan rasa ceria dan suka cita dengan kelahiran Nabi nan mulia" (Disebutkan dalam karya beliau, Husnul Maqshid fi 'Amalil Maulid).
Demikian pidato singkat di hari nan penuh keberkahan ini. Semoga berfaedah dan membawa barakah bagi kita semua. Amin ya Rabbalalamiin.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Itulah kumpulan contoh pidato Maulid Nabi menyentuh hati. Semoga isi pidato tersebut bisa memberikan pengertian mendalam tentang makna Maulid Nabi Muhammad SAW, serta mendorong pendengar untuk menerapkan ajaran-ajaran Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
(avd/fef)
[Gambas:Video CNN]