Jakarta, CNN Indonesia --
Marie Besnier Beauvalot bisa jadi contoh sempurna dari kisah Cinderella modern. Meskipun tergolong old money lantaran kekayannya berasal dari warisan, tetapi Marie tahu langkah memberdayakan dirinya sendiri.
Ia merupakan generasi ketiga family kaya raya asal Perancis, Keluarga Besnier. Keluarga ini adalah pemilik Lactalis Grup, salah satu produsen susu terbesar dunia. Lactalis dikenal sebagai produsen keju nomer 1 Perancis.
Sayangnya, kehidupan Marie sama tertutupnya dengan upaya keluarganya, Lactalis. Segala perihal dijaga privasinya. Sedikit sekali info publik tentang Marie, Keluarga Besnier maupun strategi upaya Lactalis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, tak ada nan meragukan kesuksesan Marie maupun keluarganya dalam mengelola Lactalis sehingga menjadi raksasa nan bisnisnya ada di lebih dari 80 negara.
Forbes menaksir kekayaan Marie sekitar US$9,2 miliar alias setara Rp143 triliun (kurs Rp15.458). Dengan gelimangan nilai itu, dia menempati ranking ke 277 daftar orang terkaya dunia.
Kekayaan Marie berasal dari kekayaan warisan orang tua dan kakeknya, Lactalis Group. Kontribusinya dalam mengelola dan mengembangkan perusahaan turut berkedudukan dalam meningkatkan kekayaan family Besnier.
Kalau tak piawai menjaga upaya keluarga, tentu tak mungkin Lactalis berkembang menjadi salah satu pemimpin dunia dalam industri susu, keju dan produk turunan lainnya.
Marie mendapat warisan saham Lactalis sebanyak 20,7 persen. Perusahaan milik family ini mencatatkan nilai penjualan tahunan sekitar U$20 miliar alias Rp309 triliun. Merek-merek terkenal produksi Lactalis antara lain President Brie, yogurt Milkmaid, dan Valbreso Feta.
Selain memegang penuh kepemilikan Lactalis, Keluarga Besnier juga punya saham Frommageries Bel, produsen Baby Bel, La Vache Qui Rit, dan Boursin asal Prancis.
Selain itu, mereka juga mempunyai saham di Parmalat nan diperdagangkan secara publik di Italia. Parmalat adalah perusahaan makanan internasional nan terdiversifikasi dan salah satu pengelola susu terbesar di dunia.
Marie memainkan peran krusial di perusahaan keluarga. Ia terlibat dalam manajemen pelaksana Lactalis Group, meskipun posisi spesifiknya dapat bervariasi dari waktu ke waktu.
Sebagai bagian dari family nan mengendalikan perusahaan, dia mempunyai peran strategis dalam pengambilan keputusan penting. Marie terlibat dalam merancang dan menerapkan strategi perusahaan, baik dalam perihal ekspansi dunia maupun dalam pengelolaan operasi sehari-hari.
Marie memainkan peran kunci dalam memperluas jangkauan internasional Lactalis. Perusahaan ini telah melakukan banyak akuisisi untuk memperluas portofolionya dan memasuki pasar baru di seluruh dunia. Di bawah pengawasan Marie, Lactalis telah memperkuat posisinya di pasar dunia melalui akuisisi merek-merek terkenal dan ekspansi ke wilayah baru.
Sebagai bagian dari tim manajemen senior, Marie aktif mengawasi kualitas produk dan penemuan Lactalis. Ia berfokus pada peningkatan proses produksi, pengembangan produk baru, dan memastikan bahwa Lactalis tetap kompetitif di pasar nan terus berkembang.
Keberadaannya juga membantu memastikan bahwa warisan family Besnier tetap menjadi bagian integral dari budaya perusahaan dan visi jangka panjang Lactalis.
Salah satu masalah besar nan melibatkan Lactalis adalah skandal keamanan makanan pada 2017. Kala itu, produk susu bayi Lactalis diduga terkontaminasi kuman Salmonella. Kasus ini menyebabkan penarikan produk besar-besaran di 80 negara, serta merusak reputasi perusahaan.
Marie Besnier Beauvalot lahir pada 30 Juli 1980 di Laval, Mayenne, Prancis. Ia menghabiskan masa kecil, sekolah hingga menikah di sana.
Ayahnya, Michel Besnier adalah CEO Lactalis dari 1955 hingga 2000. Kakek Marie, André Besnier, merupakan pendiri Besnier Group pada 1933. Group ini kemudian berganti nama menjadi Lactalis Group.
Marie mewarisi Lactalis berbareng saudara-saudaranya pada 2000, setelah ayahnya meninggal. Ia mempunyai dua kerabat laki-laki, ialah Emmanuel Besnier, nan saat ini menjabat sebagai CEO Lactalis dan Jean-Michel Besnier.
Pada 2007, Marie menikah dengan Thierry Beauvalot. Mereka tinggal di Naval dan mempunyai beberapa anak. Tak diketahui kenapa Thierry lebih memilih memakai nama belakang family istrinya.
Thierry Beauvalot adalah seorang ahli nan berilmu di bagian bisnis. Meskipun Thierry lebih dikenal lantaran perannya sebagai pasangan Marie, dia mempunyai kontribusi signifikan dalam beragam proyek upaya dan aktivitas sosial nan melibatkan pasangan tersebut.
Pasangan ini sangat menjaga privasi dengan baik. Mereka jarang membagikan detail-detail pribadi kepada media, serta lebih memilih untuk konsentrasi pada pekerjaan dan tanggung jawab sosial mereka.
Meskipun begitu, kehadiran mereka di beragam aktivitas dan inisiatif menunjukkan sungguh kuatnya ikatan mereka dan komitmen mereka terhadap family serta tanggung jawab ahli mereka.
[Gambas:Video CNN]
(pta/pta)