Menhan Israel Kecam Netanyahu Gagal Negosiasi: Aib Moral

Trending 1 week ago

CNN Indonesia

Senin, 02 Sep 2024 12:05 WIB

Menhan Israel sebut pemerintahnya tanggung kejelekan moral, lantaran berambisi kendalikan perbatasan Philadelphi alih-alih bebaskan sandera. Menhan Israel Yoav Gallant [kiri] dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu [kanan[. Foto: AFP/ABIR SULTAN

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengecam pemerintahannya sendiri nan lebih berambisi untuk mengontrol wilayah perbatasan Koridor Philadelphi, alih-alih konsentrasi mencapai kesepakatan pembebasan sandera di Gaza.

Dalam rapat kabinet nan digelar pada Minggu (1/9) waktu setempat, Gallant mengatakan langkah pemerintah Israel itu sebagai sebuah kejelekan moral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan media Israel, Gallant baru-baru ini berbeda dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ambisi kendali wilayah sepanjang 14 kilometer di perbatasan Gaza dan Mesir, nan disebut Koridor Philadelphi.

"Jika kita terus di jalur ini, kita tidak bakal sukses mencapai tujuan nan kita tetapkan untuk diri kita sendiri," kata Gallant dalam rapat tersebut.

"Jika kita mau para sandera hidup-hidup, kita tidak punya waktu. Saya diajari bahwa kita tidak boleh meninggalkan nan terluka di lapangan. Itu kejelekan moral," imbuhnya, dilansir CNN.

Gallant disebut semakin "terisolasi" dalam Kabinet Netanyahu, terutama soal kesepakatan pembebasan sandera. Sebab Gallant adalah satu-satunya menteri nan menentang kendali Koridor Philadelphi, sebagai syarat dalam kesepakatan pembebasan sandera.

Sebaliknya menteri lain di Kabinet Netanyahu beranggapan bahwa bakal jadi kesalahan jika Israel tidak memegang kendali Koridor Philadelphi, dan hanya bakal memberi "penghargaan" kepada Hamas lantaran membunuh para sandera.

Sementara menurut Gallant, Israel bisa merebut kembali koridor tersebut setelah pembebasan sandera dari Gaza sukses dilakukan.

Perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera nan digelar pekan lampau di Doha, Qatar, kembali kandas disepakati lantaran Israel mengusulkan kendali atas Koridor Philadelphi sebagai syarat terbaru.

Hamas menolak syarat baru tersebut dan memilih memegang proposal gencatan senjata nan diusulkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, bahwa semua pasukan Israel kudu ditarik dari seluruh wilayah di Jalur Gaza selama gencatan senjata.

(dna/bac)

[Gambas:Video CNN]