CNN Indonesia
Selasa, 03 Sep 2024 07:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut kasus perundungan di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang sudah keterlaluan.
Budi menyebut selain menyerang bentuk dan mental korban, para pelaku menurutnya juga melakukan pelecehan seksual.
Hal itu Budi sampaikan saat menanggapi kasus perundungan nan dialami mahasiswi PPDS Undip, master Aulia Risma Lestari, nan meninggal lantaran bunuh diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perundungan ini sudah keterlaluan dan itu betul-betul dirundung secara bentuk dan mental. Kemudian ada sexual harrasment juga," kata Budi usai meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak nan berlokasi di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali, Senin (2/9).
Budi juga mengungkap beberapa korban dimintai duit hingga puluhan juta. Hasil investigasi Kemenkes soal kematian master Aulia misalnya, ditemukan bahwa ada dugaan pemerasan senilai Rp20-40 juta per bulan.
Budi mengatakan bahwa praktik-praktik perundungan itu sudah terjadi puluhan tahun di Undip dan tidak bisa diselesaikan secara tuntas.
"Menurut saya ini sudah keterlaluan, lah, dan sudah saatnya praktik-praktik seperti ini tidak ada lagi di bumi pendidikan apalagi di master ahli kita," kata dia.
Budi pun menolak dugaan bahwa perundungan bisa menghasilkan tenaga kesehatan dan tenaga medis nan tangguh. Ia mendorong agar praktik bullying itu segera dihilangkan.
"Kan [perundungan] selalu dibilang biar tangguh. Iya, TNI dan Polri juga kurang handal apa ya? Pilot juga bentuk kudu handal dan mereka bisa dilatih tanpa perundungan," ujar Budi.
CNNIndonsia.com tetap berupaya menghubungi pihak Undip untuk menjelaskan pernyataan Menkes Budi mengenai dugaan pelecehan seksual di lingkungan PPDS tersebut.
(khr/gil)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.