Menteri Basuki Ungkap PR Kementerian Perumahan Baru di Era Prabowo

Trending 3 weeks ago

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap ada sejumlah pekerjaan rumah untuk Kementerian Perumahan nan bakal dibentuk di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Basuki mulanya mengapresiasi rencana pembentukan kementerian baru tersebut.

Menurutnya, pembentukan Kementerian Perumahan lebih bisa membikin pemerintah konsentrasi untuk mengerjakan program jagoan Presiden Terpilih Prabowo, ialah program 3 juta rumah dalam satu tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dengan adanya Kementerian Perumahan, bahwa pemerintah Pak Prabowo-Pak Gibran ini bakal konsentrasi (program 3 juta rumah) lebih konsentrasi lagi," jelas Basuki di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).

Selain itu, Kementerian Perumahan menurut Basuki juga bakal berfokus untuk mengatasi masalah kebutuhan rumah nan belum terpenuhi (backlog). Pasalnya, dia mencatat jumlah backlog rumah mencapai lebih dari 9 juta unit.

"Karena backlog-nya tetap banyak, kan tetap sekitar 9 jutaan. Itu dengan Kementerian Perumahan menurut saya lebih bagus, lebih fokus," imbuhnya.

Selain itu, dia mengatakan Kementerian Perumahan juga ditugaskan untuk konsentrasi mengatasi rumor banyaknya perumahan subsidi nan kosong namalain tidak dihuni.

Wacana pembentukan Kementerian Perumahan di pemerintahan Prabowo-Gibran mulanya dibocorkan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo. Artinya, bagian perumahan nan saat ini tetap tergabung dalam Kementerian PUPR bakal dipisah. Hal ini seperti nan terjadi pada era orde baru.

Pria nan berkawan disapa Tiko itu menjelaskan saat ini dibutuhkan kementerian nan betul-betul konsentrasi pada sektor perumahan. Hal ini mengingat sektor ini melibatkan banyak sub sektor turunan nan memerlukan perhatian khusus.

Ia menilai kehadiran Kementerian Perumahan dimaksudkan untuk lebih konsentrasi pada sektor perumahan bagi masyarakat.

"Pak Budi (Direktur Utama Perumnas), ini saya dengar mungkin ke depan bakal ada pemisahan, ada Kementerian Perumahan. Fokusnya berubah jika ini ke perumahan lagi, jadi kita bisa berupaya lebih keras dengan pemerintah untuk membantu konsep development nan lebih teregulasi," ucap Tiko dalam pidatonya pada pembukaan aktivitas Launching The New Face of Apartment Samesta Sentraland Cengkareng, Senin (13/5), mengutip detikproperti.

Tiko lantas menyoroti adanya nomor backlog nan meningkat dari 10 juta pada 2015 menjadi 12 juta pada saat ini. Menurutnya, kenaikan nomor backlog ini dikaitkan dengan pandemi covid-19 nan membikin sektor perumahan sempat lesu.

Oleh lantaran itu, dia mengatakan pemerintah kudu memberikan support nan kuat bagi Perumnas untuk mengatasi perihal ini. Contohnya bisa diberikan dalam corak beragam macam pembiayaan, subsidi bunga, dan dan penyerahan tanah tidak terpakai.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)