Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah studi terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap berpuasa alias aktivitas tidak makan dan minum dalam kurun waktu tertentu bisa menekan alias mencegah pertumbuhan tumor. Simak mekanismenya.
Studi tersebut terbit di jurnal Nature pada 21 Agustus 2024 dengan titel "Short-term post-fast refeeding enhances intenstinal stemness via polyamines".
Dalam studi tersebut menyimpulkan bahwa puasa membantu regenerasi sel punca usus dan dapat menyembuhkan penyakit. Sel punca adalah sel induk nan berpotensi berkembang biak menjadi banyak sel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti dalam studi tersebut mengatakan diet rendah kalori dan puasa terbukti mempunyai banyak faedah kesehatan.
Misalnya, puasa dapat menunda timbulnya beberapa penyakit nan berangkaian dengan usia dan memperpanjang umur, tidak hanya pada manusia tapi juga pada banyak organisme lain.
Penelitian sebelumnya dari MIT telah menunjukkan puasa memberikan pengaruh menguntungkan dengan meningkatkan keahlian regenerasi sel punca usus, nan membantu usus pulih dari cedera alias peradangan.
Dalam penelitian terbaru terhadap tikus, para peneliti dari MIT sukses mengidentifikasi jalur nan memungkinkan peningkatan regenerasi ini, nan diaktifkan setelah tikus mulai "makan kembali" setelah berpuasa.
Mereka juga menemukan sisi jelek dari regenerasi ini. Para peneliti mengungkap ketika mutasi kanker terjadi selama periode regenerasi, tikus-tikus tersebut condong mengembangkan tumor usus tahap awal.
"Memiliki lebih banyak aktivitas sel punca baik untuk regenerasi, tetapi terlalu banyak perihal nan baik dari waktu ke waktu dapat mempunyai akibat nan kurang baik," kata Omer Yilmaz, guru besar biologi MIT dan juga penulis senior dari studi baru ini, mengutip laman resmi MIT, Jumat (30/8).
Yilmaz menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum membikin konklusi apakah puasa mempunyai pengaruh nan sama pada manusia.
"Kami tetap kudu banyak belajar, tetapi menarik bahwa berada dalam kondisi berpuasa alias makan kembali ketika paparan mutagen terjadi dapat mempunyai akibat nan mendalam pada kemungkinan berkembangnya kanker pada model tikus nan didefinisikan dengan baik ini," katanya.
Memicu regenerasi
Selama beberapa tahun, laboratorium Yilmaz telah meneliti gimana puasa dan diet rendah kalori memengaruhi kesehatan usus. Dalam sebuah studi tahun 2018, timnya melaporkan selama berpuasa, sel punca usus mulai menggunakan lipid sebagai sumber energi, alih-alih karbohidrat.
Mereka juga menunjukkan puasa menyebabkan peningkatan nan signifikan dalam keahlian regeneratif sel punca. Namun, tetap ada pertanyaan nan belum terjawab, "bagaimana puasa memicu peningkatan keahlian regeneratif ini, dan kapan regenerasi dimulai?"
"Sejak penelitian tersebut, kami betul-betul konsentrasi untuk memahami apa nan mendorong regenerasi. Apakah puasa itu sendiri nan mendorong regenerasi, alias makan setelah puasa?" kata Yilmaz.
Dalam studi terbaru, para peneliti menemukan regenerasi sel punca tersendat selama puasa, tapi kemudian meningkat saat kembali makan.
Para peneliti mengikuti tiga golongan tikus - golongan pertama nan berpuasa selama 24 jam, golongan kedua berpuasa selama 24 jam dan kemudian diizinkan untuk makan apa pun nan mereka inginkan selama periode pemberian makanan selama 24 jam.
Kelompok ketiga menyantap apa pun nan mereka inginkan selama percobaan.
Para peneliti kemudian menganalisis keahlian sel punca usus untuk berkembang pada titik waktu nan berbeda. Mereka kemudian menemukan sel punca menunjukkan tingkat proliferasi tertinggi pada akhir periode pemberian makanan selama 24 jam.
Sel-sel ini juga lebih proliferatif daripada sel punca usus dari tikus nan tidak berpuasa sama sekali.
"Kami kira puasa dan pemberian makanan kembali mewakili dua keadaan nan berbeda," kata Shinya Imada, mahasiswa pascasarjana dan penulis utama studi tersebut.
"Dalam keadaan puasa, keahlian sel untuk menggunakan lipid dan masam lemak sebagai sumber daya memungkinkan mereka untuk memperkuat hidup ketika nutrisi rendah. Dan kemudian kondisi pasca-puasa nan betul-betul mendorong regenerasi."
"Ketika nutrisi tersedia, sel punca dan sel progenitor ini mengaktifkan program nan memungkinkan mereka membangun massa sel dan mengisi kembali lapisan usus," lanjutnya.
Bisa cegah kanker di laman berikutnya...