CNN Indonesia
Selasa, 17 Sep 2024 16:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Kesehatan Gaza merilis arsip setebal 649 laman berisi korban tewas dan luka imbas agresi sadis Israel di Palestina sejak Oktober 2023 pada Minggu (15/9).
Dokumen tersebut bisa menguatkan bukti genosida di Gaza nan kerap disangkal negara-negara Barat.
Dalam dokumen, Kemenkes Gaza merinci nama, usia, jenis kelamin, dan nomor identitas setiap penduduk Palestina nan menjadi korban Israel, demikian dikutip New Arab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di arsip itu tercatat identitas komplit 34.000 penduduk Palestina nan tewas sejak agresi.
Di 14 laman pertama, arsip itu memuat nama-nama bayi di bawah usia satu tahun dan 11 halaman terakhir memuat nama orang-orang berumur 77 hingga 101 tahun.
Kemenkes juga mencatat 60 persen dari total korban tewas saat ini merupakan perempuan, anak-anak, dan lansia. Sisanya merupakan laki-laki sipil tak bersenjata.
Sejauh ini 11.355 anak-anak alias sepertiga jumlah kematian telah menjadi korban kebrutalan Israel.
Sebanyak 13.737 alias sekitar 40 persen korban tewas merupakan laki-laki berumur 18-30 tahun.
Mereka juga mencatat Oktober, saat awal agresi Israel, menjadi bulan paling mematikan bagi anak-anak dan perempuan. Lalu, pada Maret hingga Agustus menjadi waktu-waktu nan mematikan bagi laki-laki.
Selain itu, Kemenkes Gaza melaporkan nama dan identitas korban luka sebanyak 67.433 jiwa. Jumlah orang nan luka-luka, kemungkinan lebih tinggi dari nomor tersebut.
Kementerian juga mencatat hanya 15 dari 23 rumah sakit nan tetap beroperasi.
Agresi Israel di Palestina dilakukan secara sadis dan habis-habisan. Mereka membombardir penduduk dan objek sipil seperti rumah sakit, kamp pengungsian, tempat ibadah, hingga sekolah.
Hingga sekarang agresi Israel menyebabkan lebih dari 42.200 penduduk di Palestina tewas dan jutaan orang terpaksa mengungsi.
(isa/rds)
[Gambas:Video CNN]