Penembakan Massal Sasar SMA di Georgia AS, 4 Tewas

Trending 3 days ago

CNN Indonesia

Kamis, 05 Sep 2024 04:20 WIB

Penembakan massal terjadi di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Georgia, Amerika Serikat. Ilustrasi. Penembakan massal terjadi di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Georgia, Amerika Serikat. (Getty Images via AFP/NATHAN HOWARD)

Jakarta, CNN Indonesia --

Penembakan massal terjadi di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Georgia, Amerika Serikat, Rabu (5/9). Empat orang tewas dan sembilan lainnya terluka.

"Empat orang tewas. Sembilan lainnya dibawa ke beragam rumah sakit dengan keadaan luka-luka," kata kepolisian setempat dalam sebuah postingan di media sosial.

Pelaku telah ditahan. Polisi juga membantah pelaku ditembak meninggal di tempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tersangka telah ditahan dan tetap hidup. Laporan bahwa tersangka telah 'dinetralkan' tidak benar," kata polisi.

Penembakan massal perihal nan sering terjadi di Amerika. Pada Senin (2/9), penambakan massal terjadi di Stasiun Kereta Forest Park, Chicago, dan menewaskan empat orang.

Di negara tersebut, jumlah senjata api lebih banyak daripada jumlah penduduk. Upaya untuk membatasi kewenangan kepemilikan senjata selalu menghadapi perlawanan politik nan keras.

Tahun ini, telah terjadi setidaknya 378 penembakan massal di AS, menurut Arsip Kekerasan Senjata. Setidaknya 11.463 orang telah tewas dalam kekerasan senjata api, menurut GVA.

Pada bulan Juni, Ahli Bedah Umum AS mengeluarkan nasihat krusial nan menyatakan kekerasan senjata sebagai "krisis kesehatan masyarakat" dan menyerukan pengendalian senjata api nan luas, nan secara historis telah digagalkan oleh oposisi politik.

Dalam beberapa tahun terakhir, senjata api telah menjadi penyebab utama kematian bagi orang Amerika nan berumur antara satu hingga 19 tahun, melampaui kendaraan bermotor, menurut laporan tersebut.

Joe Biden Angkat Suara

Presiden AS Joe Biden mengungkapkan bela sungkawa atas kematian korban penembakan massal. Ia pun mengecam tindakan tersebut.

"Amerika tidak bisa lagi menerima ini sebagai perihal nan normal," kata Biden.

"Apa nan semestinya menjadi musim kembali ke sekolah nan penuh kegembiraan di Winder, Georgia, sekarang berubah menjadi perihal mengerikan, gimana kekerasan senjata terus menghancurkan organisasi kita," katanya.

(tim/isn)

[Gambas:Video CNN]