Jakarta, CNN Indonesia --
Identitas budaya nan kuat membikin sebagian masyarakat tetap berpegang teguh pada nilai-nilai dan budaya istiadat leluhurnya meski era terus berubah. Mereka adalah masyarakat tradisional.
Simak pengertian masyarakat tradisional, ciri-ciri, dan contohnya dirangkum dari beragam sumber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa nan dimaksud masyarakat tradisional?
Masyarakat tradisional adalah golongan masyarakat nan tetap terbelenggu alias menganut nilai-nilai tradisi. Mereka tetap menjalankan dan mempertahankan tradisi, budaya istiadat, sistem nilai, sistem norma, dan apalagi sistem kebudayaan nan diwariskan oleh generasi pendahulunya, menukil Modul IPS SMP/MTs Kelas IX Kemendikbud (2018).
Dilihat dari letak permukimannya, masyarakat tradisional umumnya terdapat di pedesaan. Namun masyarakat pedesaan berbeda dengan masyarakat tradisional.
Masyarakat tradisional berpandangan bahwa meneruskan warisan nenek moyang nan berupa nilai hidup, norma, harapan, cita-cita merupakan suatu kewajiban, kebutuhan, dan kebanggaan.
Karakteristik nan menonjol dari masyarakat tradisional adalah lebih menekankan pelestarian tradisi dan budaya istiadat mereka sesuai nilai leluhurnya.
Sementara masyarakat pedesaan adalah golongan masyarakat nan tinggal di desa, perkampungan, alias dusun, dan hidup dengan langkah nan lebih sederhana daripada perkotaan.
Ciri-ciri masyarakat tradisional
Berikut ciri-ciri masyarakat tradisional.
- Taat pada budaya istiadat
- Masyarakatnya homogen
- Pengendalian sosial nan kuat
- Kehidupan sosial relatif statis
- Mengutamakan kepentingan kolektif alias berasas kelompok
- Cenderung tertutup terhadap perubahan
Sementara, perubahan pada masyarakat tradisional dicirikan sebagai berikut, dikutip dari Buku Pasti Bisa Sosiologi SMA MA.
- Proses perubahannya berjalan secara lambat dan nonkomplementer. Perubahan tidak serta-merta berakibat terhadap aspek kehidupan masyarakat tradisional.
- Proses perubahannya berjalan relatif lebih kondusif. Artinya, perubahannya tidak menyebabkan banyak gejolak alias pertentangan di antara unsur sosial.
- Proses perubahannya didasarkan pada tradisi nan sudah mengakar pada kehidupan masyarakat. Perubahan pada masyarakat tradisional tidak banyak berakibat pada tradisi, sebaliknya perubahan nan menyesuaikan dengan tradisi nan ada.
- Tanda adanya perencanaan nan matang, jika pun ada sifatnya tetap sederhana.
- Proses perubahan berjalan alamiah tanpa ada proses pemaksaan.
Contoh masyarakat tradisional
Indonesia mempunyai beberapa contoh masyarakat tradisional nan tetap memegang teguh budaya istiadat dan budayanya. Berikut contohnya.
1. Masyarakat Baduy
Masyarakat Suku Baduy Dalam nan ada di Banten termasuk contoh masyarakat tradisional nan tetap sangat mengagungkan warisan tradisi dari nenek moyangnya.
Mereka memilih mengisolasi diri dari bumi modern, tidak ada pelajaran, produk kimiawi, teknologi, hingga listrik. Pelajaran mereka dapatkan secara turun-temurun terutama budaya istiadat warisan nenek moyang. Bagi mereka tradisi berkarakter absolut dan tidak dapat diubah.
2. Masyarakat Sasak
Masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dikenal mempunyai sistem gotong royong nan kuat dan tradisi turun temurun nan tetap dilestarikan hingga saat ini.
Berbagai sumber menyebut, Suku Sasak sudah menempati Pulau Lombok sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Mereka merupakan masyarakat original Pulau Lombok.
3. Masyarakat Toraja
Masyarakat Toraja banyak menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.
Dikitip dari Buku Tongkonan: Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja nan diterbitkan Kemdibud (2017), masyarakat Toraja tetap banyak nan menganut kepercayaan budaya nan disebut Aluk Todolo.
Istilah tersebut berasal dari kata aluk nan berfaedah kepercayaan alias patokan dan todolo nan berfaedah nenek moyang. Jadi Aluk Todolo berfaedah kepercayaan alias patokan dari leluhur.
Selain dikenal dengan aliran kepercayaannya nan kuat, masyarakat Toraja juga mempunyai ritual nan unik dan upacara kematian nan megah.
Demikian penjelasan tentang masyarakat tradisional, ciri-ciri, dan contohnya. Semoga menambah wawasanmu.
(fef)