Pengusaha Harap UMKM Serap Pekerja Demi Atasi Penurunan Kelas Menengah

Trending 4 days ago

CNN Indonesia

Rabu, 04 Sep 2024 17:32 WIB

APINDO berambisi sektor UMKM bisa menyerap tenaga kerja untuk mengatasi kejadian kelas menengah turun. APINDO berambisi sektor UMKM bisa menyerap tenaga kerja untuk mengatasi kejadian kelas menengah turun. (Foto: CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Khamdani menyebut penyediaan lapangan kerja menjadi kunci utama agar masyarakat kelas menengah tidak turun kelas ke golongan miskin ekstrem.

Shinta pun menilai salah satu upaya nan bisa dilakukan adalah dengan mendorong UMKM untuk membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

"Kita tidak bisa berjuntai pada industri, tapi juga kepada UMKM. Jadi kita juga merupakan salah satu driver (pendorong) untuk meningkatkan kelas menengah," kata Shinta di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Shinta juga menilai pemberdayaan UMKM memerlukan stimulus nan lebih produktif untuk bisa pengembangan, baik produk maupun permintaan domestik.

Sementara, kondisi dunia nan dampaknya tidak menentu saat ini menurutnya telah mengakibatkan sisi permintaan menjadi tidak pasti.

Dengan demikian, Shinta menilai perlu ada upaya produktif untuk bisa mengembangkan permintaan domestik, nan kemudian juga bisa meningkatkan suasana upaya dalam negeri.

"Supaya kelas menengahnya itu bisa naik. Dan ini sebenarnya jelas ada kaitannya dengan supply dan demand. Kalau kita lihat dua perihal ini nan selalu menjadi prinsipnya," ujar Shinta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyebut kejadian turunnya kelas menengah tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan banyak negara.

Jokowi menyebut turunnya kelas menengah dan ekonomi negara nan kurang baik itu terjadi lantaran pandemi virus corona (Covid-19) nan telah menyebabkan pengaruh kerugian tak berakhir kala itu.

Adapun jumlah kelas menengah di Indonesia menurun belakangan ini. Anjloknya persentase kelas menengah terlihat dari info Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS nan diolah oleh Bank Mandiri dalam Daily Economic and Market (Juli 2024).

Dari info itu terlihat proporsi kelas menengah pada struktur masyarakat Indonesia pada 2023 hanya 17,44 persen. Jumlah ini ambruk dari proporsi pada 2019 nan mencapai 21,45 persen.

Penurunan jumlah kelas menengah ini berbanding terbalik dengan golongan rentan. Dalam periode nan sama jumlah golongan rentan malah meningkat. Tercatat jumlah masyarakat rentan naik dari 68,76 persen pada 2019 menjadi 72,75 persen pada 2023.

Kelas menengah nan daya belinya kian melemah menjadi sirine bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar tetap ditopang oleh konsumsi dalam negeri.

[Gambas:Video CNN]

(khr/pta)