CNN Indonesia
Selasa, 15 Okt 2024 16:13 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi telah memeriksa 18 orang saksi sebagai bagian dari penyelidikan ledakan dan kebakaran speedboat rombongan calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos. Saksi itu di antaranya anak buah kapal (ABK) dan penumpang kapal nan selamat.
"Sudah 18 orang diperiksa sebagai saksi. Baik itu dari ABK, kemudian dari beberapa penumpang nan selamat, kemudian dari masyarakat di seputaran letak kejadian, dan otoritas pelabuhan, baik itu Ternate maupun Taliabu," kata Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Bambang Suharyono dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan saat ini tim Puslabfor Mabes Polri dan Polda Sulawesi Utara juga sudah ke letak untuk menyelidiki penyebab ledakan tersebut.
Bambang menyebut polisi tetap terus bekerja mengusut kejadian tersebut. Proses penyelidikan menggunakan metode scientific crime investigation.
"Sementara tetap proses ya, tetap proses penyelidikan. Kita belum bisa menyimpulkan, tidak boleh berasumsi-asumsi, kelak menunggu hasil daripada pemeriksaan ini," ujarnya.
Benny Laos dan lima orang lainnya tewas setelah speedboat nan mereka tumpangi meledak dan terbakar di Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (12/10) siang. Benny sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, tetapi nyawanya tak tertolong.
Wakapolres Pulau Taliabu Kompol Sirajuddin mengatakan ledakan speedboat diduga akibat kelalaian pengisian bahan bakar minyak (BBM) ketika mesin kapal tetap menyala.
Lima korban tewas dalam ledakan ini ialah personil DPRD Malut dari Partai Demokrat Ester Tantri, Ketua PPP DPW Malut Mubin A Wahid, personil Polres Kepulauan Sula Hamdani Buamona Bot serta dua orang lainnya Mahsudin Ode Muisi dan Nasrun. Sementara itu, 16 orang lainnya luka ringan dan berat.
(dis/tsa)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.