Pria China Meninggal Usai Cabut 23 Gigi dalam Sehari

Trending 3 weeks ago

CNN Indonesia

Kamis, 12 Sep 2024 09:00 WIB

Seorang laki-laki di China meninggal usai cabut 23 gigi dan pasang 12 implan dalam sehari. Ia meninggal akibat serangan jantung. Ilustrasi penanganan master gigi. (AFP Photo / PHILIPPE HUGUEN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang laki-laki di China meninggal usai cabut 23 gigi dan pasang 12 implan dalam sehari. Ia meninggal akibat serangan jantung.

Kasus kematian usai cabut gigi laki-laki bermarga Huang asal Jinhua, Provinsi Zhejiang, China Timur ini menggemparkan publik. Kematian Huang terungkap pada 2 September 2024 lewat unggahan Shu, sang putri.

Huang meninggal 13 hari setelah prosedur perawatan gigi besar di mana ada 23 gigi dicabut dan 12 implan dipasang di hari nan sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shu bercerita ayahnya menjalani prosedur ekstensif di RS Gigi Yongkang Deway pada 14 Agustus 2024. Berdasar blangko persetujuan nan ditandatangani, master bedah menggunakan metode 'immediate restoration' di mana dalam satu prosedur 23 gigi dicabut dan 12 implan dipasang.

Dokter bedah Yuan, master nan menangani Huang, punya pengalaman lima tahun unik perawatan saluran akar, cabut gigi bungsu nan impaksi dan gigi tiruan lengkap.

Usai prosedur, Huang dilaporkan terus mengalami nyeri. Kemudian pada 28 Agustus lalu, dia mengalami serangan jantung dan meninggal.

"Saya tidak pernah menyangka ayah saya bakal meninggal secepat ini. Ia apalagi tidak sempat mengendarai mobil baru nan kami belikan untuknya," kata Shu seperti dilaporkan SCMP.

Pada 3 September 2024, seorang pejabat Biro Kesehatan Kota Yongkang menyebut kasus laki-laki China meninggal usai cabut 23 gigi tetap diselidiki. Penyelidikan dilakukan lantaran kematian korban jarak 13 hari dari prosedur.

Sementara itu, tidak ada pedoman resmi jumlah gigi nan bisa dicabut sekaligus. Direktur Pusat Kedokteran Gigi di Rumah Sakit Cinta Universal di Wuhan Xiang Guolin menyebut umumnya cabut gigi maksimal 10 gigi.

"Mencabut 23 gigi cukup banyak. Diperlukan klinik dan master gigi dengan kualifikasi dan pengalaman nan memadai. Penting juga untuk mempertimbangkan kapabilitas bentuk pasien untuk menangani prosedur nan sangat ekstensif tersebut," katanya.

(els/wiw)

[Gambas:Video CNN]