Program Makan Siang Gratis yang Bergizi Membuat Warga Masyarakat Jadi Tidak Mandiri

BANTEN – 18 Juli 2024, Program makan siang gratis nan bergizi sekalipun, tidak lebih bijak jika biaya sebesar Rp 71 triliun itu digunakan untuk membuka beragam upaya nan bisa menguntungkan pemerintah tidak hanya dalam finansial, tetapi juga membuka lapangan kerja nan bisa memberi kesempatan pada angkatan kerja maupun mereka nan menganggur tidak mempunyai pekerjaan. Apalagi sejak awal tahun 2024 gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terus berjalan sampai hari ini akibat kesulitan ekonomi dan macetnya peralatan produksi nan tidak bisa diserap oleh konsumen.

Kecuali itu, penyelenggaraan program makan siang gratis–yang bergizi sekalipun — tidak lebih mendidik penduduk masyarakat untuk lebih percaya diri, lantaran tidak diperlakukan semacam belas kasihan, tanpa jelas pekerjaannya namun tetap mendapat makan siang cuma-cuma. Padahal untuk merealisasikan program makan siang cuma-cuma itu tidak gampang, mulai dari pengolahan dan mempersiapkan makanan jadi untuk kemudian mendistribusikannya kepada mereka nan dianggap berhak. Sedangkan jumlah orang miskin di semua kota besar di Indonesia melebih 10 ribuan orang.

Lalu mampukan program makan siang gratis itu dilakukan di semua kota besar nan ada di Indonesia, misalnya lantaran masyarakat miskin di perkotaan cukup dominan dan rentan menimbulkan masalah akibat kelaparan nan tidak bisa ditahan. Setidaknya, begitulah tindak kejahatan berasal dari kerentanan ekonomi nan terus mendesak beragam kebutuhan nan tidak bisa ditunda. Mulai dari pembayaran rumah perjanjian hingga ongkos transportasi nan lumayan besar, nyaris sebanding dengan kebutuhan konsumsi sehati-hari.

Penulis : Jacob Ereste

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Lintastungkal

Halaman : 1 2 3 Selanjutnya