Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan argumen pihaknya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 43 karyawan.
Para tenaga kerja nan terkena PHK itu adalah para tenaga kerja di bagian media dan teknik sebanyak 43 orang. Arya menyebut bahwa PHK itu kudu dilakukan sebagai langkah transformasi PSSI.
"Melakukan transformasi itu tidak bisa hanya di luar, mau tidak mau juga terhadap organisasinya PSSI. Kami sudah minta konsultan untuk melakukan nan namanya, ke depan PSSI itu kudu bagaimana. Kemudian mereka melakukan kriteria-kriteria. Karena kita mau memandang ke depan nih, [tahun] 2045 gitu ya. Kesiapan organisasi kita gimana dan seterusnya-seterusnya," kata Arya dalam keterangan nan diterima awak media, Senin (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka dibutuhkan lah nan namanya perubahan di organisasi PSSI. Nah perubahan-perubahan ini dilakukan juga dengan melakukan kriteria dari masing-masing bagian, dan kriteria dari masing-masing nan dibutuhkan. Nah setelah itu berasas info tersebut, kami melakukan juga langkah-langkah evaluasi, kemudian melakukan Pemutusan Hubungan Kerja," tambahnya.
Selain itu, perihal nan menjadi dasar bagi PSSI untuk memecat sejumlah karyawannya lantaran didapati adanya penggunaan materi gambar dan video milik organisasi oleh oknum karyawan.
"Nah walaupun ada juga ya salah satunya misalnya kemarin tuh ada salah satu tenaga kerja kita nan dia melakukan, kan dia pegang pengarsipan digitalnya kita. Dia itu malah membikin akun sendiri, memanfaatkan aset digital PSSI, dimasukkan ke akun tersebut. Bahkan dilakukan penjualan juga terhadap akun-akun tersebut," ucap Arya.
Arya menambahkan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut sudah dilaporkan kepada ketua bagian tersebut, tetapi tidak ada tindakan nan diambil oleh sosok nan bertanggung jawab.
Pelanggaran lain nan juga dilakukan oknum tenaga kerja adalah monetisasi video-video milik PSSI nan ditayangkan melalui Youtube. Arya menyebut bahwa penghasilan iklan Youtube (adsense) dari video-video tersebut dikirimkan ke rekening milik pribadi, dan bukan PSSI.
Meski terdapat masalah PHK, tetapi Arya menegaskan bahwa persiapan timnas untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia, tidak mengalami gangguan.
"Nah untuk persiapan kita melawan Australia, kita sih tidak bakal terganggu ya. Mudah-mudahan tidak terganggu lantaran kita melakukan perubahan-perubahan dan bisa secara profesional. Jadi memang jika PSSI mau berubah ya kudu melakukan transformasi, terutama di tubuhnya sendiri," tutur Arya.
(jal)