Ragam Metode Bedah dan Rekonstruksi Canggih Atasi Kanker Payudara

Trending 1 week ago

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejalan dengan perkembangan medis saat ini, tindakan medis untuk mengatasi sakit kanker pun semakin canggih, termasuk untuk menangani diagnosa kanker payudara nan disebut mastektomi. Mastektomi adalah tindakan pembedahan alias operasi untuk mengangkat seluruh tumor dan jaringan pada payudara.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Mayapada Hospital Kuningan, dr. Iskandar menyampaikan bahwa mastektomi membawa akibat cukup besar, termasuk terhadap aspek psikologis pasien lantaran mengenai dengan identitas dan kepercayaan diri nan dapat mempengaruhi keselarasan dengan pasangan.

"Namun seiring berkembangnya teknologi dalam pembedahan untuk kanker payudara, saat ini terdapat jenis operasi kanker tetek nan lebih canggih, dinamakan Breast Conserving Surgery (BCS)," kata dr. Iskandar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr. Bayu Brahma, Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan menjelaskan, dengan metode BCS, tetek dapat dipertahankan lantaran hanya menyingkirkan tumor.

"Metode ini dapat dilakukan pada kanker tetek stadium awal dan setelah itu bakal diikuti dengan terapi lainnya, seperti radioterapi untuk memastikan bahwa sel-sel kanker nan tersisa sudah lenyap dan tuntas," lanjut dr. Bayu.

Di sisi lain, pada pasien nan tak dapat menjalani BCS dan kudu melakukan mastektomi, seluruh jaringan tetek bakal diangkat. Pada kasus seperti ini, pasien mempunyai opsi untuk merekonstruksi tetek usai mastektomi.

dr. Iskandar mengatakan, rekonstruksi tetek dapat dilakukan berbarengan dengan mastektomi. Hingga kini, ada dua jenis rekonstruksi payudara. Pertama, Immediate Reconstruction, ialah rekonstruksi nan dikerjakan di hari nan sama setelah mastektomi dilakukan.

Kedua, adalah Delayed Reconstruction, ialah operasi rekonstruksi nan dilakukan di kemudian hari setelah mastektomi. dr. Iskandar mengingatkan, pasien dan master kudu berbincang terlebih dulu sebelum memutuskan rekonstruksi, antara lain lantaran argumen medis ataupun sejumlah kondisi tertentu.

"Untuk tekniknya pun bermacam-macam, bisa menggunakan implan payudara, bisa juga dengan jaringan tubuh pasien itu sendiri alias disebut flaps. Flaps bisa menggunakan otot punggung, alias mengambil dari lemak dan otot perut, dan bagian tubuh lainnya," katanya.

Selain untuk mengangkat tumor di payudara, operasi juga merupakan pilihan untuk mengangkat satu alias lebih kelenjar getah bening. Tujuannya, agar master dapat mengetahui jika sel kanker menyebar ke kelenjar getah cerah di ketiak, alias mencegah penyebaran sel kanker ke organ lain.

Adapun operasi pengangkatan kelenjar getah cerah mempunyai dua metode, masing-masing adalah biopsi sentinel (SLNB) dan pengambilan/diseksi kelenjar getah cerah (ALND).

SNLB sendiri merupakan prosedur canggih di mana master bakal menyuntikkan pewarna dan hanya mengangkat kelenjar getah cerah di ketek nan telah menyerap pewarna tersebut. dr. Bayu mengatakan, kelenjar getah cerah kemungkinan besar menjadi tempat penyebaran pertama sel kanker.

"Hanya mengangkat satu alias beberapa (tidak seluruhnya) kelenjar getah cerah bakal menurunkan akibat pengaruh samping nan dapat terjadi setelah pengangkatan kelenjar getah cerah seperti pembengkakan lengan (limfedema)," kata dr. Bayu Brahma.

Sementara, ALND nan tidak menggunakan pewarna adalah metode nan lebih konservatif. Pada metode ALND, master langsung mengambil banyak kelenjar getah bening, maksimal 20 kelenjar. Tindakan mengangkat kelenjar getah cerah itu dapat dilakukan berbarengan dengan mastektomi, alias secara terpisah.

"Namun, pada situasi tertentu di mana akomodasi alias tenaga medis tidak memadai untuk SLNB, ALND tetap bisa menjadi pilihan," lanjut dr. Bayu Brahma.

Baik Dokter Bayu maupun Dokter Iskandar merupakan master mahir nan berpraktik di Oncology Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Kuningan, dengan pengalaman menangani kasus-kasus kanker menggunakan teknik alias metode canggih nan tidak dimiliki semua rumah sakit di Indonesia.

Di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Mayapada Hospital Kuningan, operasi rekonstruksi tetek dan SLNB bisa dilakukan oleh tim mahir dan peralatan canggih.

Oncology Center Mayapada Hospital adalah jasa unggulan nan berfokus pada kasus kanker, mulai pencegahan, penemuan dini, diagnosis, pengobatan, dan terapi berkelanjutan, dengan standar internasional dan tim multidisiplin nan bersinergi, serta selalu memusatkan dan melibatkan pasien di setiap langkah perawatan (patient centric), dan mengutamakan mutu, keselamatan, serta pengalaman pasien (patient experience).

Oncology Center Mayapada Hospital juga menyediakan jasa patient navigator nan beranggotakan tim medis dan penunjang medis untuk mendampingi pasien dalam setiap tahap perawatan, memastikan pasien mendapatkan perawatan nan tepat dan berkualitas. Beragam kelebihan Oncology Center Mayapada Hospital itu bakal memberikan hasil terbaik bagi pasien dalam perihal ketepatan dan kecepatan pengobatan.

Terlebih, sekarang Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga telah mempunyai legalisasi internasional JCI nan menjadi standar tertinggi internasional untuk lembaga kesehatan. Standar legalisasi JCI di Mayapada Hospital Jakarta Selatan diterapkan melalui beragam jasa unggul, sehingga pasien mendapatkan pengalaman berobat nan aman, nyaman dan memuaskan di setiap tahapan perawatan.

Di jasa Oncology Center Mayapada Hospital, pemeriksaan kanker pada pasien dapat ditegakkan sesuai standar protokol internasional, dilengkapi tumor board nan aktif dari beragam multidisiplin untuk mengadakan rencana perawatan nan tepat.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]