Remaja Curhat Perundungan-Pembakaran Tempat Ibadah ke Paus Fransiskus

Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu remaja nan ikut dalam pertemuan dengan Kepala Gereja Katolik seluruh bumi Paus Fransiskus curhat soal perundungan hingga pembakaran tempat ibadah.

Remaja berjulukan Kristin menyampaikan curahan hatinya saat Paus datang di Grha Pemuda, Jakarta, untuk menyapa siswa-siswi Indonesia, Rabu (4/9).

"Saya merasa dipojokkan, dijauhi tanpa alasan, tanpa sebab," kata Kristin dengan bunyi nan bergetar.

Di saat kondisi seperti itu, Kristin mengaku terpuruk dan berada di titik terendah. Seiring berjalannya waktu, pandangan dia mulai berubah.

Namun, saat Kristin mau membawa api semangat persatuan, bentrok justru muncul.

"Justru kita malah memandang pertikaian kepercayaan muncul dan terutama adanya pembakaran tempat ibadah," ujar dia.

Pada 2023, Rumah Ibadah Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) di Sigi, Sulawesi Tengah, dibakar orang tak dikenal.

Gedung gereja ini telah dibakar orang tak dikenal sebanyak tiga kali. Pihak berkuasa gereja lantas meminta polisi menindak dengan serius kasus tersebut.

Dari serangkaian persoalan nan disebutkan, Kristin lantas mengusulkan pertanyaan gimana menyebar perdamaian di tengah bentrok nan berkecamuk.

Paus lantas menjawab jika ada bentrok alias permusuhan sebaiknya lakukan perbincangan untuk mencari solusi bersama.

"Berperang, alias berselisih, saling bertengkar, itu sesuatu nan buruk. nan tidak burik adalah saling berganti pikiran, saling berbagi untuk memecahkan masalah," kata Paus.

Paus mengunjungi Grha Pemuda untuk berjumpa golongan muda sekaligus perwakilan siswa-siswi dari sejumlah sekolah di Jakarta dan wilayah lain.

Kunjungan itu berjalan setelah Paus menghadiri misa di Gereja Katedral, Jakarta.

Sebelum itu, Paus sempat berjumpa dengan Presiden Indonesia Joko Widodo dan pejabat lain di Istana Merdeka.

Paus berada di Indonesia dari 3-6 September. Setelah itu, dia bakal terbang ke Papua Nugini, Timor Leste, hingga Singapura.

(isa/isn)

[Gambas:Video CNN]