Jakarta, CNN Indonesia --
Sean 'Diddy' Combs dipastikan tak mendapat perlakuan unik saat mendekam di Pusat Tahanan Metropolitan (MDC) Brooklyn. Banyak sumber mengonfirmasi Combs sudah di sana dan dalam pengawasan bunuh diri pada hari-hari pertama penahanannya.
Ia ditahan di sana setelah ditangkap di New York dan didakwa atas perdagangan seks, kekerasan dan mengenai prostitusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapper kaya raya pemilik rumah senilai US$48 juta alias sekitar Rp727,71 miliar (US$1=Rp15.160,80) dan pesawat pribadi itu disebut diperlakukan sama seperti 1.217 narapidana lainnya. Ia kini dikenal sebagai tahanan dengan Register Number 37452-054.
Juru bicara Biro Penjara Scott Taylor enggan membeberkan perincian kehidupan rapper nan dikenal sebagai P Diddy dalam penjara lantaran argumen privasi, keselamatan, dan keamanan.
"Ia sama seperti narapidana lainnya, Combs kudu bangun untuk panggilan pagi pukul 6.00 dan sudah membereskan tempat tidurnya 7.30," kata Scott Taylor seperti diberitakan People pada Jumat (20/9).
"Tunduk pada minimal, lima penghitungan narapidana dalam 24 jam dan kudu berdiri di samping tempat tidur saat pemeriksaan," tuturnya berasas Buku Pegangan Penerimaan & Orientasi Narapidana setebal 55 laman nan pasti diberikan kepada tahanan.
[Gambas:Video CNN]
Pada hari kerja, makan siang disajikan pukul 11.00 dan makan malam diberikan setelah melakukan headcount alias penghitungan tahanan pukul 16.00. Jadwal itu berubah pada akhir pekan dan hari libur.
Banyak pihak mengatakan hidup Sean Diddy Combs tak bakal mudah dalam MDC Brooklyn. Salah satunya adalah Nicole Blank Becker nan menjadi pengacara R. Kelly.
R. Kelly sempat mendekam di MDC Brooklyn jelang vonis federalnya pada 2021 di Pengadilan Distrik Timur New York atas kasus kejahatan seksual. Rapper itu disebut dipaksa menyanyi dalam tahanan.
"MDC Brooklyn melumpuhkan mental [R. Kelly], dan menjadi salah satu pengalaman terburuk nan pernah saya dengar," kata Blank Becker.
"Jika Diddy bakal mengalami perihal serupa, saya tahu itu tidak bakal baik," tuturnya sembari menyatakan penjara tersebut tidak aman.
Hal serupa disampaikan Cameron Lindsay selaku pensiunan penjaga penjara MDC Brooklyn dan saksi mahir bagian pemasyarakatan. Ia meyakini Combs bakal melalui jalan panjang dalam akomodasi tersebut.
"Status selebritasnya nan tinggi dan tuduhan kekerasan terhadap wanita membuatnya menjadi sasaran penyerangan nan sangat menarik," kata Lindsay.
"Dan dalam subkultur - di bumi penjara dan lembaga pemasyarakatan - melakukan serangan terhadap seseorang seperti dia bakal dianggap sebagai lencana kehormatan."
Namun, Scott Taylor menyatakan Biro Penjara Federal menganggap serius tugas mereka untuk melindungi perseorangan nan dipercayakan dalam tahanan, serta menjaga keselamatan tenaga kerja lembaga pemasyarakatan dan masyarakat.
Kuasa norma pun sudah dua kali berupaya mengusulkan bebas dengan agunan ke pengadilan, tapi kedua upaya itu kandas lantaran ditolak hakim.
(chri)