CNN Indonesia
Rabu, 02 Okt 2024 04:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepolisian Israel mengatakan sedikitnya enam orang tewas dalam serangan penembakan massal di Tel Aviv pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.
Dua belas orang lainnya juga terluka dalam tindakan penembakan itu. Seperti dilansir CBS News, berasas keterangan polisi, ada dua tersangka dalam peristiwa itu.
Dua orang tersebut melepaskan tembakan di jalan raya di lingkungan Jaffa di Tel Aviv selatan. Kedua pelaku itu telah tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan penembakan itu terjadi beberapa saat sebelum Iran menembakkan puluhan rudal ke wilayah Israel, nan membikin banyak orang lari ke tempat perlindungan peledak di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv.
Layanan ambulans MDA Israel mengatakan pada Selasa (1/10) bahwa mereka menerima laporan pada pukul 7.01 malam waktu lokal tentang orang-orang nan terluka akibat penembakan.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan dalam konvensi pers dari Gedung Putih bahwa AS mengetahui adanya serangan penembakan di Jaffa nan merenggut nyawa sejumlah penduduk sipil Israel dan melukai beberapa lainnya.
Penembakan itu terjadi tepat sebelum Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin militan nan didukung Iran seperti Hamas dan Hizbullah.
Serangan rudal Iran membikin penduduk Israel berlindung dan memicu kekhawatiran di seluruh wilayah. Jake Sullivan mengatakan Iran meluncurkan nyaris 200 rudal balistik ke sasaran-sasaran di Israel.
Dia mengatakan kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat berasosiasi dengan Israel dalam menembakkan pencegat untuk menembak jatuh rudal nan masuk ke wilayah Negeri Zionis itu.
Setelah sekitar satu jam, militer Israel mengumumkan tidak ada lagi ancaman dan diputuskan bahwa penduduk diizinkan meninggalkan tempat-tempat perlindungan di semua wilayah di Israel, lantaran rudal-rudal telah ditembak jatuh.
Pejabat AS dan Israel mengatakan tidak ada laporan tentang korban sipil Israel. Ledakan dari rentetan rudal Iran terdengar hanya beberapa jam setelah seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CBS News bahwa AS mempunyai "indikasi bahwa Iran sedang bersiap untuk segera meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Israel.
Peringatan itu, nan menurut militer Israel telah dikomunikasikan dari Washington, muncul setelah Israel mengumumkan dimulainya serangan darat nan terbatas, terlokalisasi, dan sasaran unik terhadap golongan Hizbullah nan didukung Iran di Lebanon.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]