Jakarta, CNN Indonesia --
Kekuatan ekonomi Vatikan di bawah ketua Paus Fransiskus tak bisa dipandang remeh. Padahal, Vatikan adalah salah satu negara terkecil di dunia.
Paus Fransiskus selaku pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia sekaligus kepala negara Vatikan duduk di Takhta Suci sejak 2013. Ia merupakan suksesor Paus Benediktus XVI nan mundur lantaran argumen kesehatan dan tutup usia pada awal 2023 lalu.
Presiden Joko Widodo bakal menyambut langsung kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia. Ia bakal tiba Selasa (3/9) siang ini untuk melakukan serangkaian agenda kenegaraan dan keagamaan hingga 6 September 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vatikan adalah sebuah negara nan terletak di wilayah Roma bagian barat. Sejak 2002, negara ini menggunakan mata duit euro, meski juga menerbitkan duit koin untuk cendera mata.
Berdasarkan situs Vatican.va, mereka punya sejumlah lembaga unik untuk mengelola perekonomian negara.
Ada Segreteria per l'Economia alias Secretariat for the Economy nan dipimpin kardinal dan bertanggung jawab atas masalah finansial Vatikan. Selain itu, ada The Council for the Economy nan terdiri dari para kardinal dan master untuk mengoperasikan keuangan.
Penjaga finansial di Vatikan juga ada, ialah Supervisory and Financial Information Authority (ASIF). Tugas utamanya adalah mencegah terjadinya pencucian duit dan pendanaan terorisme.
Jika merujuk The World Factbook buatan Central Intelligence Agency (CIA), mobilitas ekonomi Vatikan disebut terbatas pada pariwisata. Misalnya, pendapatan dari tiket masuk museum, tur, hingga penjualan cendera mata berupa perangko dan duit koin.
Namun, agak susah melacak pendapatan nan dihasilkan dari geliat ekonomi Vatikan. Tidak ada publikasi rutin secara tahunan tentang pemasukan nan mereka dapatkan.
Sedangkan perkiraan jumlah tenaga kerja di negara tersebut mencapai 4.822 orang. Namun, ini adalah info 2016 lalu.
Beda Vatikan dengan Holy See
Holy See alias Takhta Suci adalah pemerintahan di negara tersebut. Sedangkan Vatikan menjadi wilayah bentuk tempat Holy See berada.
Pendapatan nan diperoleh Holy See berasal dari Peter's Pence. Berdasarkan sejarahnya, ini dimaknai sebagai sumbangan nan sudah eksis sejak abad ketujuh.
Menurut Investopedia, Holy See juga melakukan investasi. Portofolio investasi ini umumnya tersebar di industri Italia, baik dalam corak saham, obligasi, serta kepemilikan di perusahaan nan tak lebih dari 6 persen.
"Holy See juga berinvestasi dalam bagian real estate di seluruh dunia, terutama dalam corak tanah dan gereja," tulis penjelasan di situs tersebut.
Vatikan juga punya lembaga perbankan nan berjulukan Institute for the Works of Religion (IOR). Berdasarkan laporan Vatican News, IOR mencatatkan untung bersih sekitar 30,6 juta euro alias Rp526 miliar (asumsi kurs Rp17.197 per dolar AS) pada 2023 lalu.
[Gambas:Video CNN]
(skt/sfr)