Tangkap Eks Walkot Filipina, Polri Minta Tukar dengan Buronan BNN

Trending 4 weeks ago

CNN Indonesia

Rabu, 04 Sep 2024 11:46 WIB

Polri menangkap buronan Alice Guo nan merupakan mantan Walikota Filipina. Polri berambisi pemerintah Filipina mau mengirimkan buronan utama BNN, Gregor Has. Ilustrasi. Polri menangkap buronan Alice Guo nan merupakan mantan Walikota Filipina. (Istockphoto/D-Keine)

Jakarta, CNN Indonesia --

Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri menangkap buronan Alice Guo nan merupakan mantan Walikota Filipina di Indonesia. Polri pun berambisi pemerintah Filipina mau mengirimkan buronan utama Badan Narkotika Nasional (BNN), Gregor Has.

"Diharapkan juga perihal nan sama Filipina mau mengirimkan buronan utama BNN an Gregor Has, nan sampai saat ini tetap dinegosiasikan upaya pertukarannya," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, Rabu (4/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khrisna menjelaskan Alice Guo ditangkap tim campuran dari Hubinter beserta Polda Metro Jaya dan Polresta Bandung. Namun, dia belum merincikan lebih jauh ihwal letak dan kronologi penangkapan buronan Filipina itu.

Dia hanya mengatakan penangkapan Alice Guo dilakukan sebagai corak kerjasama antara Polri dengan Filipina.

"Penangkapan tersebut hasil dari proses kerjasama dengan Polda Metro Jaya dan Polresta Bandung," ujarnya.

Alice Guo nan mempunyai nama China, Guo Hua Ping, menjadi buronan Senat Filipina setelah menolak datang pada penyelidikan Kongres atas dugaan terlibat dalam sindikat pidana China.

Guo kemudian membantah tuduhan tersebut dan bersikeras menyatakan bahwa dia nan lahir di Filipina menghadapi "tuduhan jahat."

Anti-Pencucian Uang (Anti-Money Laundering Council/AMLC) bulan lampau telah memasukkan tuntutan atas dugaan sejumlah pencucian duit terhadap Guo. Sebanyak 35 lainnya telah dilaporkan ke Departemen Kehakiman.

AMLC menduga Guo dan para tersangka lainnya melakukan pencucian duit senilai 100 juta Peso alias setara Rp27,3 miliar.

Guo nan diberhentikan dari jabatannya sebagai Wali Kota Bamban, Provinsi Tarlac, diduga kabur ke Malaysia, Singapura, pada Juli. Ia kemudian terbang ke Indonesia pada Agustus lampau menggunakan paspor Filipina, demikian keterangan dari otoritas anti-kriminalitas Filipina.

Penyelidikan Senat dimulai pada Mei setelah pihak berkuasa menggerebek sebuah kasino di Kota Bamban pada Maret.

Pihak penegak norma Filipina kemudian mengungkapkan terjadi penipuan nan dilakukan di akomodasi nan sebagian dimiliki Wali Kota Bamban saat itu.

(tfq/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.