Timnas Indonesia vs Australia: Saatnya Ulang Kisah 43 Tahun Silam

Trending 1 month ago

ANALISIS

CNN Indonesia

Selasa, 10 Sep 2024 08:05 WIB

Ada masa Timnas Indonesia bisa mengalahkan Australia di kandang pada 1981. Ini isyarat bahwa tim Garuda bisa mengulang sejarah 43 tahun silam. Ragnar Oratmangoen (atas) jadi jagoan di lini depan Timnas Indonesia. (Dok. PSSI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ada masa Timnas Indonesia bisa mengalahkan Australia di kandang pada 1981. Ini isyarat bahwa tim Garuda bisa mengulang sejarah 43 tahun silam.

Timnas Indonesia dan Australia bakal berantem untuk ke-19 kalinya pada Selasa (10/9) malam dalam arena Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Sejak pertama kali berjumpa pada 7 November 1967, Indonesia kalah 15 kali, tiga kali imbang, dan sekali menang. Satu-satunya kemenangan itu tercipta pada 30 Agustus 1981.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika itu, satu-satunya gol Indonesia dilesakkan Risdianto pada menit ke-88. Gol ini membikin seisi Stadion Gelora 10 November, Surabaya bergemuruh penuh kegirangan.

Apakah kegembiraan seperti itu bisa terulang di GBK? Potensinya ada. Hasil seri 1-1 melawan Arab Saudi, Kamis (5/9), menjadi modal berbobot Merah Putih menatap Australia.

Apalagi tim didikan Graham Arnold ini kalah 0-1 dari Bahrain (5/9). Meski kalah lantaran tampil dengan 10 pemain, setelah Kusini Yengi diganjar kartu merah, jadi situasi positif bagi Indonesia.

Kekalahan tersebut memberi pukulan telak bagi Mathew Ryan dan kawan-kawan. Sebagai tim terbaik ketiga Asia berasas ranking FIFA, Australia tumbang dari tim guram Bahrain.

Indonesia sebagai kuda hitam nan tidak begitu diperhitungkan punya kans membikin kejutan nan sama. Asal tampil disiplin sepanjang laga, Australia bakal frustrasi di hadapan 70 ribu suporter Indonesia.

Namun, pada pertemuan terakhir, di Piala Asia 2023 (2024), Indonesia dibantai 4-0. Kekalahan ini memperlihatkan kualitas Indonesia jauh tertinggal dibanding Australia.

Hanya saja skuad Indonesia agak berbeda. Ada enam pemain baru nan bisa mengubah situasi, ialah Marteen Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen.

Mereka ini jadi pilihan utama Shin Tae Yong saat melawan Arab Saudi. Pemain-pemain naturalisasi dari Belanda ini membikin permainan Indonesia lebih bergerak dan bertenaga.

Bersambung ke laman berikutnya...