Jakarta, CNN Indonesia --
Sekretaris DPD Gerindra DKI Jakarta Rani Mauliani mengatakan nantinya tim dari bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) bakal lebih selektif dan mencermati situasi terlebih dulu sebelum turun melakukan sosialisasi ke penduduk Jakarta.
Hal ini dia sampaikan merespons adanya berita dugaan penolakan dari beberapa penduduk di Jakarta ketika RK turun sosialisasi alias blusukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin bagi tim untuk lebih selektif dan memeriksa situasi di lapangan lebih clear aja dulu ketika beliau bakal turun lagi," kata Rani kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/9).
Meski begitu, Rani mengatakan RK ke depannya tak mempunyai kiat-kiat unik imbas adanya berita penolakan dari penduduk ini.
Pasalnya, kata dia, seluruh wilayah DKI itu sama saja bagi RK jika mau memahami persoalan di Jakarta lebih jauh.
"Terkadang memang kan macam-macam style komunikasi setiap golongan masyarakat ketika mau diperhatikan, kita saling hargai saja situasi dan kondisi masing-masing. Tetap ceria dan santun, memohon restu dan support penduduk DKI tercinta," kata dia.
Meski ada penolakan, Rani menegaskan RK tetap wajib untuk turun langsung ke tengah-tengah masyarakat. Apabila terjadi penolakan, lanjutnya, perihal demikian sifatnya sah-sah saja dan tak bisa memaksa semua penduduk untuk menyukai.
Rani pun menjelaskan adanya berita penolakan RK ketika turun sosialisasi di Jatinegara, Jakarta Timur tak seperti nan diberitakan selama ini. Pasalnya, massa nan awalnya menolak justru akhirnya meminta berpotret berbareng dengan RK.
"Seperti nan paslon sampaikan, tetap bekerja untuk masyarakat, dan tetap turun ke masyarakat. Karena tanpa turun langsung kita tidak dapat mengerti akar masalah dan solusi apa nan kudu diambil," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah orang meluapkan ketidaksukaan pada aktivitas Bamus Betawi nan dihadiri Ridwan Kamil di Jakarta Timur beberapa waktu lalu. RK dianggap tidak menghargai masyarakat original Betawi nan tinggal di sekitar Bamus Betawi.
"Saya mendukung aktivitas ini, tapi kenapa masyarakat sekitar tidak dihargai. Kami sudah lama tinggal di sini," kata salah satu laki-laki nan meluapkan emosinya itu kepada panitia aktivitas tersebut.
Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Rawa Bunga Abah Latief menjelaskan peristiwa tersebut hanya masalah kesalahpahaman komunikasi antara panitia aktivitas dengan masyarakat setempat. Ia menegaskan bahwa situasi sudah diselesaikan dengan damai.
(rzr/kid)
[Gambas:Video CNN]