CNN Indonesia
Kamis, 05 Sep 2024 00:36 WIB
Makassar, CNN Indonesia --
Beredar sebuah video merekam sejumlah penduduk Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan memberikan minuman keras (miras) tradisional jenis ballo kepada dua laki-laki diduga pendakwah asal Pakistan.
Video tersebut viral media sosial dan menuai kecaman warganet. Dalam video berdurasi 1 menit, tiga orang laki-laki tengah berpesta minuman keras, kemudian salah satu laki-laki memberikan kepada pendakwah dan menyebut bahwa minuman tersebut merupakan obat, sementara salah satu pendakwah dengan tenang menenggak tuak nan diberikan oleh warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Obat itu," kata salah satu laki-laki nan memberikan tuak kepada laki-laki diduga pendakwah asal Pakistan.
Sementara itu, menurut Lurah Tiroang, Muhammad Rasyidin Rahim menjelaskan peristiwa nan terekam dalam video itu.
Menurut dia, peristiwa berasal ketika tiga penduduk Kelurahan Tiroang, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, yakni, Lagga (45), Mustafa (43) dan Muh Tahir (27) sedang minum tuak. Kemudian ada dua laki-laki diduga pendakwah asal Pakistan nan datang berjamu dan diberikan tuak.
"Pendakwah asal Pakistan ada sekitar 10 orang berjamu ke salah satu rumah penduduk dan diberikan minuman berupa tuak. Itu tidak disengaja diberikan," kata Rasyidin.
Kapolsek Tiroang, AKP Kamaluddin menerangkan bahwa kejadian terjadi pada bulan April 2024 lalu, namun viral saat ini.
"Pendakwa asal Pakistan itu datang bersilaturahmi ke rumah penduduk untuk (mengajak) memakmurkan masjid. Motifnya sekadar iseng," kata Kamaluddin.
Setelah viral video tersebut, ketiga penduduk tersebut menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya memberikan tuak kepada pendakwah asal Pakistan tersebut.
"Kami mau penjelasan dan menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya mengenai viralnya kami menawarkan kepada jemaah untuk meminum tuak, pada saat jamaah tersebut datang ke Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang," kata Tahir.
"Demikian permohonan maaf kami nan dibuat tanpa ada paksaan dari pihak manapun, melainkan dari hati kami nan paling dalam. Memohon maaf," kata dia.
(mir/wis)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.