CNN Indonesia
Senin, 02 Sep 2024 10:26 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mendesak Kejaksaan Agung untuk segera mengeluarkan putusan pengadilan demi mencegah tindakan mogok nasional oleh ratusan ribu penduduk pada Senin (2/9).
Dilansir dari CNN, dalam surat nan ditujukan ke Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, Smotrich beranggapan tindakan mogok nasional itu bakal merugikan perekonomian selama masa perang dan menjadi preseden berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Smotrich mengaku telah mengeluarkan petunjuk ke Departemen Gaji di Kementerian Keuangan Israel, untuk mengeluarkan pengarahan bahwa siapa pun nan ikut dalam tindakan mogok nasional, tidak bakal digaji.
Aksi mogok nasional tersebut diserukan oleh pemimpin serikat pekerja terbesar Israel, Arnon Bar-David, untuk menekan pemerintah agar mengamankan pembebasan sandera di Gaza.
Menurut Smotrich, tindakan mogok semacam itu tidak mempunyai dasar norma apa pun. Dia menyebut tindakan itu berkarakter politis dan dimaksudkan untuk "secara tidak pantas" memengaruhi keputusan nan mengenai dengan keamanan negara.
"Masalah-masalah ini merupakan inti dari kewenangan lembaga politik dan bukan subjek pemogokan serikat pekerja, dan tidak ada hubungan antara masalah-masalah ini dengan perburuhan di Israel," kata Smotrich dalam suratnya ke jaksa agung.
Kelompok pekerja nan dipimpin Bar-David berjanji "seluruh perekonomian Israel bakal tutup total" pada pukul 6 pagi waktu setempat pada Senin ini.
"Kita sedang dalam kemerosotan, dan kita tidak berakhir menerima kantong-kantong mayat," ujarnya.
Per hari ini sebanyak 700 ribu penduduk Israel menggelar mogok nasional, usai enam orang nan disandera Hamas di Gaza ditemukan tewas pekan lalu.
Militer Israel sebelumnya menyatakan keenam jenazah itu ditemukan di terowongan bawah tanah pada Sabtu. Mereka bagian dari 97 sandera nan ditawan Hamas.
Israel menuding mereka tewas lantaran tembakan jarak dekat Hamas. Kelompok ini kembali menuduh bahwa para sandera meninggal lantaran pengeboman pasukan Zionis.
Salah satu nan mulai terdampak akibat mogok massal itu adalah Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv nan mulai menyetop sementara operasional mereka mulai pukul 08.00 waktu setempat.
(dna/bac)